Sonora.ID - Siapa yang tidak tahu Nasi Padang?
Seperti namanya, Nasi Padang adalah hidangan dari daerah Padang, Sumatera Barat yang bisa menguasai seluruh penjuru Tanah Air.
Di mana-mana, kemanapun kamu pergi, Rumah Makan Padang akan tetap mudah untuk ditemukan, pasalnya makanan-makanan yang dihidangkan memang sangat cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Sayangnya, tak sedikit menu pelengkap Nasi Padang yang mengandung santan dan lemak, sehingga beberapa orang harus dan wajib memperhatikan pilihan lauk pada saat hendak makan Nasi Padang.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa pada dasarnya ada beberapa tips makan nasi padang dengan tetap sehat.
Gunakan panduan piring gizi seimbang
Panduan yang satu ini adalah panduan porsi makan dan perpaduan dengan lauk serta sayuran di dalam sebuah piring.
Ketika kamu hendak makan Nasi Padang, ingatlah bahwa dalam satu piring tersebut terdapat nasi atau karbohidrat, lauk, sayur, hingga buah. Intinya adalah satu piring Nasi Padang harus mengandung gizi yang lengkap dan seimbang.
Baca Juga: Cara Diet ala Okky Lukman, Tetap Makan Nasi Padang tapi BB Turun 10 Kg
Lemak
Siapa bilang lemak jahat bagi tubuh?
“Lemak yang dimaksud adalah lemak yang baik ya,” tegas Dokter Santi.
Warna-warni
“Sebenarnya dalam pola makan yang baik dalam satu hari itu, kalau bisa warna-warni makanan kita. Kalau bisa 5 warna, kalau bisa lebih ya lebih baik. Itu sebabnya kalau pasien tanya buah yang baik, ya saya jawab rujak, kalau sayur ya capcay karena warna-warni,” jelasnya menambahkan.
Kerupuk
Apakah boleh makan Nasi Padang pakai kerupuk? Dokter Santi menegaskan bahwa apapun makanan yang tidak sehat, misalnya gorengan, makanan berlemak, hingga makanan manis, baiknya tidak dihindari dengan ekstrem.
“Tidak makan gorengan sama sekali, itu orang cenderung akan frustasi. Setiap orang punya pengendalian diri yang berbeda, sifat yang berbeda, kita kenali diri kita. Kalau sudah terbiasa makan gorengan atau makanan manis, ya lakukan pengurangan dengan cara perlahan. Makan saja kerupuk, sepanjang jangan sering-sering,” tegas Dokter Santi.
Konsumsi kerupuk boleh dilakukan tetapi pihaknya menegaskan bahwa hal ini harus dikurangi dan dibatasi.