“Pandemi Covid-19 mengakibatkan masyarakat enggan memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas. Sementara hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit silent killer, terkadang penderita tidak merasakan gejala, sehingga penderita tidak mengetahui kondisi kesehatannya jika tidak melakukan pemeriksaan kesehatan. Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi yang lebih berat seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal ginjal hingga kematian,” jelasnya.
Ditarik lebih dalam, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk mengatasi masalah ini.
Terdapat empat indikator yang berkaitan, yaitu persentase penderita diabetes melitus dan hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dan persentase warga negara usia 15-59 tahun dan 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
“Indikator ini belum tercapai disebabkan oleh penolakan warga saat petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah dan ketidakmampuan warga untuk ikut serta dalam kegiatan skrining kesehatan. Atas dasar itulah inovasi ini lahir,” terangnya.
Inovasi Tape Ketan Mas dalam praktiknya bekerja sama dengan kader kesehatan, Ketua RT dan RW di Kelurahan Sungai Jawi dengan menggunakan metode snowball.
Petugas mengunjungi rumah penderita berdasarkan laporan para kader.
Alhasil, peran serta masyarakat memberikan informasi terkait keluarga atau tetangganya yang mengalami hipertensi dan diabetes melitus merupakan kunci penting.
“Di masa pandemi Covid-19, petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan protokol kesehatan yang ketat. Inovasi ini dimulai pada tahun 2020 yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Pal Tiga pada saat pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Selain melakukan kunjungan rumah, inovasi ini juga dilakukan dengan cara mengumpulkan warga atau kelompok masyarakat di wilayah yang telah ditentukan untuk dilakukan pemeriksaan.
Skrining kesehatan massal ini bekerja sama dengan melibatkan lintas sektor, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan RT/RW Kelurahan Sungai Jawi, Kota Pontianak.
Baca Juga: Wakil Walikota Makassar Pantau Upaya Penurunan Stunting di Puskesmas