Sonora.ID - Sesuai dengan panduan dari berbagai departemen kesehatan, kebanyakan orang akan makan berat 3 kali dalam sehari, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, kemudian dilengkapi dengan snack yang biasanya dilakukan 2 kali.
Di sisi lain, ada juga orang-orang yang memang lebih cocok dengan aturan makan yang ditemukannya sendiri, misalnya makan 6 kali dengan porsi yang lebih sedikit.
Apakah makan 6 kali lebih baik daripada makan 3 kali dari sehari?
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa pada dasarnya jumlah makan atau frekuensi makan seseorang dalam sehari tidak memberikan dampak yang signifikan.
Jadi, tidak bisa diputuskan apakah makan 6 kali lebih baik daripada makan 3 kali.
“Mitos. Yang benar adalah total jumlah kalorinya itu jauh lebih penting daripada berapa kali makan,” ungkapnya menegaskan.
Makan 6 kali dengan porsi kecil tidak menjamin jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh menjadi lebih sedikit daripada makan 3 kali dengan porsi besar.
Pasalnya, banyak makanan yang porsinya lebih kecil tetapi mengandung kalori yang jauh lebih besar.
Kalori harian
Dalam kesempatan yang sama Dokter Santi memberikan contoh, misalnya seseorang makan 3 kali dengan porsi normal dan setelah ditotal, 3 makanan tersebut mengandung 2.400 kalori.
Sedangkan, ketika orang yang sama makan 6 kali dengan porsi kecil, justru jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih dari 2.400, maka Dokter Santi menyarankan lebih baik mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang lebih rendah jika memang tujuannya adalah menurunkan berat badan.
Namun, jika dengan makan 6 kali kalori yang masuk lebih kecil daripada makan 3 kali porsi normal, maka lakukan yang 6 kali makan tersebut.
“Kalori total 2.400 per hari, mau dimakan 6 kali boleh, mau dimakan 3 kali boleh, efeknya sama saja. Tapi kalau 6 kali total kalorinya 2.000, kalai 3 kali total kalorinya 2.400. Maka, kalau untuk menurunkan berat badan lebih baik dia makannya 6 kali,” sambung Dokter Santi memaparkan.
Camilan
Di sisi lain, jumlah kalori harian juga akan bertambah dengan snacking yang masuk ke dalam tubuh, ketika camilan yang dipilih adalah camilan berkalori tinggi maka tetap saja tubuh akan kelebihan kalori jika tidak diimbangi dengan olahraga.
Jadi, menurunkan berat badan bergantung pada kalori yang masuk dan keluar dari tubuh, bukan semata-mata soal porsi dan frekuensi makan.