Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan terlebih dahulu situasi ibu kota negara baru lewat metaverse.
Bahkan, kata Sandiaga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga punya metaverse buatannya sendiri yaitu Wonderverse Indonesia.
Pengguna bisa berinteraksi satu sama lain dan menikmati keindahan Indonesia versi metaverse.
Baca Juga: Ajang ATx Singapura Menparekraf Sebut Potensi Metaverse Indonesia Sangat Besar
"Wonderverse Indonesia memungkinkan kita menjelajah keindahan Indonesia melalui hasil kolaborasi teknologi, budaya, keindahan alam, dan ekonomi kreatif," ucap Sandiaga.
Untuk diketahui juga, ICMEM tahun ini membahas tentang metaverse sebagai teknologi masa depan dalam bidang bisnis dan manajemen di pasar negara berkembang.
Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan, ekonomi digital menjadi kekuatan baru bagi perekonomian Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah menempati peringkat pertama dalam pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Nilai perekonomian berbasis internet di Indonesia telah mencapai USD 70 miliar. Diestimasikan nilai tersebut akan terus meningkat hingga USD 146 miliar pada 2025.
"Sementara itu, nilai investasi digital di Indonesia mencapai 38,7% dari total investasi digital di Asia Tenggara," ujar Sandiaga.
Dalam ICMEM, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan, kehidupan manusia saat ini semakin banyak menggunakan teknologi digital.
ITB pun terus belajar untuk menerapkan metaverse di dunia pendidikan.
ICMEM 2022, menurut Reini, membantu berbagai pihak untuk lebih memahami tentang metaverse.
Hal ini diperlukan karena pandemi Covid-19 meningkatkan kebiasaan menggunakan internet.
Baca Juga: Canggih! Untuk Pertama Kalinya di Indonesia Ada Kampus yang Gelar Wisuda Metaverse