Beruntung, dia tersadar jika burung itu ternyata beracun dan segera mengambil bulu Pitohui untuk di masukkan ke dalam mulutnya sebagai penawar.
Mati rasa dan rasa sakit ini akhirnya bisa cepat pulih. Sat itu pula ia menyadari jika telah menemukan burung beracun pertama di dunia.
Simpan racun di seluruh tubuh
Kulit dan bulu dari Hooded Pitohui mengandung alkaloid neurotoksik kuat dari kelompok batrachotoxin (yang juga disekresikan oleh katak panah racun Kolombia, genus Phyllobates).
Alkaloid neurotoksik sendiri bekerja menggangu aliran ion natrium melalui saluran saraf dan memran otot.
Ini dipercaya menjadi salah satu metode pertahanan kimiawi dari burung kecil Hooded Pitohui.
Burung Hooded Pitohui mungkin saja tidak menghasilkan batrachotoxin sendiri.
Kemungkinan besar racun ini berasal dari genus Choresine kumbang, bagian dari makanan burung.
Baca Juga: 5 Pertanda Burung Masuk Rumah, Kalau Merpati Berkaitan dengan Jodoh!
Sifat beracun dari burung Pitohui tidak tecatat hingga tahun 1989.
Lebih lanjut, Pitohui diketahui menyimpan racun bukan hanya di kulit dan bulu mereka, malainkan juga di tulang dan organ internalnya.
Itulah mengapa racun ini memberi efek mati rasa, terbakar dalam konsentrasi rendah, kelumpuhan, diikuti serangan jantung dan kematian dalam konsentrasi yang lebih tinggi.
Dimakan warga papua
Meski beracun, burung ini ternyata dimakan oleh penduduk asli Papua.
Namun mereka memperingatkan untuk tetap berhati-hati saat mengonsumsinya, termasuk saat mengulitinya.
Bahkan merebus kulit dengan lembut dalam air akan menghasilkan zat beracun.
Burung ini dipilih sebagai santapan jika memang sudah tidak ada lagi sumber makanan yang tersedia.
Disebut burung sampah
Penduduk asli Papua sudah paham betul karakteristik dari burung ini.
Bahkan mereka menyebut burung Pitohui sebagai 'burung sampah'.
Ini karena Hooded Pitohui mengeluarkan bau busuk saat dimasak.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Telur Burung, Pertanda Rejeki Dilancarkan Hingga Dapat Keberuntungan
Penampakan burung Hooded Pitohui
Burung Hooded Pitohui memiliki panjang sekitar 23 sentimeter dengan kaki dan paruh yang kuat.
Bulu burung ini cukup cerah dengan warna peringatan merah hitam seperti katak.
Hooded Pitohui menjadi salah satu spesies yang cukup berbahaya dengan Variable Pitohui menjadi toksisitas sedang dan Brown Pitohui paling tidak berbahaya.
Hooded Pitohui berwarna cerah, dengan perut merah bata dan kepala hitam legam.
Ada banyak jenis
Saat ini ada 6 spesies dari burung Hooded Pitohui yaitu Black Pitohui, Pitohui Jambul, Hooded Pitohui, Rusti Pitohui atau Brown Pitohui, Variabel Pitohui, dan Pitohui perut putih.
Keenam spesies burung ini pun cukup mudah ditemukan di Papua Nugini.