7 Fakta Unik Burung Hooded Pitohui, Burung Beracun Pertama di Dunia Asal Papua Nugini

11 Agustus 2022 12:12 WIB
Burung Hooded Pitohui merupakan burung beracun pertama di dunia asal Papua Nugini
Burung Hooded Pitohui merupakan burung beracun pertama di dunia asal Papua Nugini ( Pinterest)

Sonora.ID - Inilah 7 fakta unik dari burung Hooded Pitohui yang merupakan burung beracun dan satu-satunya di dunia asal Papua Nugini.

Burung Hooded Pitohui merupakan burung yang cukup banyak tersebar di Papua.

Baru-baru ini burung ini banyak dibicarakan oleh orang-orang.

Pasalnya, burung yang berasal dari Papua ini menorehkan rekor di kancah internasional yakni dikonfirmasi secara ilmiah sebagai burung beracun pertama dan satu-satunya di dunia.

Nah, untuk mengetahui burung kecil nan cantik ini, mari kita simak 7 fakta mengenai Hooded Pitohui di bawah ini.

Satu-satunya genus burung beracun di dunia

Pada faktanya burung Hooded Pitohui merupakan satu-satunya genus burung beracun di dunia.

Setidaknya, ada tiga spesies dari burung ini yang memiliki racun sangat luar biasa di kulit dan bulu mereka.

Hooded Pitohui dan Variabel merupakan jenis paling mematikan dari ketiganya.

Orang-orang ras Melanesia di Papua Nugini sudah mengetahui jika burung ini cukup unik, sehingga sejak dulu mereka telah sepakat untuk menjaga jarak dari burung Hooded Pitohui.

Baca Juga: Bongkar Tabiat Asli Lewat Gambar: Apa yang Kamu Lihat Duluan, Api atau Burung?

Efek gigitan burung Hooded Pitohui

Burung Hooded Pitohui merupakan burung beracun pertama di dunia asal Papua Nugini

Melalui penemuan ahli burung Jack Dumbacher di Pulau Pasifik tahun 1990 , orang-orang mulai mengetahui potensi dari racun burung ini.

Saat itu Dumbacher sedang memasang jaring kabut halus di antara pepohonan untuk menangkap burung Cendrawasih.

Namun ini justru berakhir dengan menangkap juga Hooded Pithoui di dalamnya.

Saat dia ingin mengeluarkan burung tersebut dari perangkap, burung itu justru menggaruk dan menggigit jarinya.

Secara reflek, pria ini pun langsung mengemut jarinya yang merasakan kesatikan.

Saat beberapa detik, Dumbacher merasa bibir lidahnya mati rasa.

Bahkan ia merasa di beberapa bagian tersebut seperti terbakar berjam-jam.

Beruntung, dia tersadar jika burung itu ternyata beracun dan segera mengambil bulu Pitohui untuk di masukkan ke dalam mulutnya sebagai penawar.

Mati rasa dan rasa sakit ini akhirnya bisa cepat pulih. Sat itu pula ia menyadari jika telah menemukan burung beracun pertama di dunia.

Simpan racun di seluruh tubuh

Burung Hooded Pitohui merupakan burung beracun pertama di dunia asal Papua Nugini

Kulit dan bulu dari Hooded Pitohui mengandung alkaloid neurotoksik kuat dari kelompok batrachotoxin (yang juga disekresikan oleh katak panah racun Kolombia, genus Phyllobates).

Alkaloid neurotoksik sendiri bekerja menggangu aliran ion natrium melalui saluran saraf dan memran otot.

Ini dipercaya menjadi salah satu metode pertahanan kimiawi dari burung kecil Hooded Pitohui.

Burung Hooded Pitohui mungkin saja tidak menghasilkan batrachotoxin sendiri.

Kemungkinan besar racun ini berasal dari genus Choresine kumbang, bagian dari makanan burung.

Baca Juga: 5 Pertanda Burung Masuk Rumah, Kalau Merpati Berkaitan dengan Jodoh!

Sifat beracun dari burung Pitohui tidak tecatat hingga tahun 1989.

Lebih lanjut, Pitohui diketahui menyimpan racun bukan hanya di kulit dan bulu mereka, malainkan juga di tulang dan organ internalnya.

Itulah mengapa racun ini memberi efek mati rasa, terbakar dalam konsentrasi rendah, kelumpuhan, diikuti serangan jantung dan kematian dalam konsentrasi yang lebih tinggi.

Dimakan warga papua

Meski beracun, burung ini ternyata dimakan oleh penduduk asli Papua.

Namun mereka memperingatkan untuk tetap berhati-hati saat mengonsumsinya, termasuk saat mengulitinya.

Bahkan merebus kulit dengan lembut dalam air akan menghasilkan zat beracun.

Burung ini dipilih sebagai santapan jika memang sudah tidak ada lagi sumber makanan yang tersedia.

Disebut burung sampah

Penduduk asli Papua sudah paham betul karakteristik dari burung ini.

Bahkan mereka menyebut burung Pitohui sebagai 'burung sampah'.

Ini karena Hooded Pitohui mengeluarkan bau busuk saat dimasak.

Baca Juga: 4 Arti Mimpi Telur Burung, Pertanda Rejeki Dilancarkan Hingga Dapat Keberuntungan

Penampakan burung Hooded Pitohui

Burung Hooded Pitohui merupakan burung beracun pertama di dunia asal Papua Nugini

Burung Hooded Pitohui memiliki panjang sekitar 23 sentimeter dengan kaki dan paruh yang kuat.

Bulu burung ini cukup cerah dengan warna peringatan merah hitam seperti katak.

Hooded Pitohui menjadi salah satu spesies yang cukup berbahaya dengan Variable Pitohui menjadi toksisitas sedang dan Brown Pitohui paling tidak berbahaya.

Hooded Pitohui berwarna cerah, dengan perut merah bata dan kepala hitam legam.

Ada banyak jenis

Saat ini ada 6 spesies dari burung  Hooded Pitohui yaitu Black Pitohui, Pitohui Jambul, Hooded Pitohui, Rusti Pitohui atau Brown Pitohui, Variabel Pitohui, dan Pitohui perut putih.

Keenam spesies burung ini pun cukup mudah ditemukan di Papua Nugini.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm