Sonora.ID - Festival Tumpeng Nusantara menyambut KTT G20 diselenggarakan untuk pertama kali di Candi Brahu Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Kamis (11/08/22).
Dari bumi Majapahit ini, sebanyak 350 pelajar dari 70 sekolah SMP dan SMA kabupaten Mojokerto terlibat kontestasi sakral dalam pembuatan tumpeng.
"Kami (Nawasena) sungguh berbangga, kick off kali ini bersama adik-adik pelajar di Kabupaten Mojokerto semula awam soal tumpeng akhirnya bisa membuatnya, dan dihias dengan sangat cantik. Apalagi, kali ini tumpeng ini spesial dipersembahkan khusus untuk kesuksesan pertemuan Kepala Negara KTT G20," kata Wulandari Sawitri Candra Wila Koordinator Nawasena disela festival tumpeng nusantara dan doa lintas agama di Candi Brahu, Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: KTT W20 Berjalan Sukses, Kapoldasu Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat dan Seluruh Personil
Kenapa kok pelajar? Inilah yang menjadi tantangan bagi Nawasena. Pelajar merupakan generasi yang akan menjaga bangsa ini kedepannya.
Sehingga budaya kearifan lokal harus dilestarikan dan terjaga dengan baik. Sedangkan situasi saat ini, budaya nusantara masih kalah bersaing dengan gempuran budaya luar yang tidak terbendung.
"Pelajar dan anak muda dari semua tingkatan dan lintas agama harus bersatu untuk mendoakan yang terbaik bagi para pemimpin bangsa dalam moment besar tersebut" ujarnya.
Menurut Wulan, panitia dalam festival kali ini membebaskan peserta terkait ide, gagasan dan kreativitas pelajar dalam menghias tumpeng.
Baca Juga: Isu Seputar Keuangan Mencuat dalam Obrolan KTT Y20 di Bandung
Sebanyak 77 tumpeng tersebut didoakan oleh pemuka lintas agama dan langsung dikonsumsi seluruh masyarakat sekitar.
Merajut doa dari pelosok Nusantara untuk kesuksesan KTT G20, Nawasena, kata Wulan merupakan bagian yang tak kalah penting dari perbaikan infrastruktur, logistik, protokol dan keamanan Kepala Negara peserta G20 saat berkunjung di bumi nusantara.
Wulan menjelaskan, Nawasena mempunyai tagline membangun negeri menyatukan lintas generasi dan Membangun bangsa melestarikan Budaya.
"Harus berbagi peran dalam persoalan bangsa. Mulai dari pelajar dan anak muda juga harus berkiprah untuk negeri ini." singkatnya.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati, menjelaskan, kick off roadshow tumpeng nusantara KTT G20 sebuah kebanggaan bisa terselenggara di Candi Brahu Kabupaten Mojokerto.
"Suatu kehormatan untuk pertama kalinya (roadshow) dan kami bersyukur dilakukan di Mojokerto yang menjadi cikal bakal bangsa indonesia. Tumpeng adalah dari kata bahasa jawa yen metu sing mempeng."
Wujud kebanggaan tersebut, kata Ikfina, kearifan lokal di Mojokerto terkait tumpeng juga disajikan.
Ada tumpeng dengan ukuran besar disajikan, mulai tumpeng agung, tumpeng kendit, tumpeng sewu dan tumpeng jajan pasar.
"Viralkan budaya nusantara dari Mojokerto di medsos untuk menangkal budaya yang tidak baik. Ayo viralkan kebaikan" kata Bupati kembali.
Sementara Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya, BPCB Jatim, zakariya Kasimin, mengatakan kegiatan festival tumpeng nusantara bentuk rasa hormat bagi para pendiri bangsa ini. Terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20.
"Tumpeng dikenal salah satu ritual budaya leluhur, tujuan ini (tumpeng nusantara) mengingatkan bahwa leluhur kita punya nilai-nilai budaya. Jangan sampai budaya luar menggerus budaya kita sendiri," katanya.
(*Kilas Pemberitaan)
Baca Juga: Hadiri KTT Y20, Puan Maharani Ajak Kaum Muda Jadi Agen Pembangunan