Diketahui selama ini terjadi perselisihan mengenai desain, apakah melayang (elevated) atau at grade (diatas tanah).
"Inilah sasaran yang ingin dicapai bagaimana mencari solusi karena ada informasi pembangunan rel kereta api itu ada kesepakatan awal itulah yang mau kita pertemukan," jelasnya.
Ditempat yang sama, legislator Supratman meminta rapat ditunda karena dirasa percuma. Menyusul tidak lengkap karena hanya dihadiri beberapa instansi dari pemerintah kota Makassar.
"Percuma kalau begini, kita berdasarkan perjanjian awal itu kan sudah disepakati, landed itu agak rawan tidak berkesusuaian dengan tata ruang kita," jelasnya.
Dia enggan mempermasalahkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun yang terancam hangus dikembalikan ke pusat. Jika melanggar regulasi tata ruang, proyek disarankan jangan melintasi Makassar.
"Tidak ada masalah, sampai maros saja kita naik kereta api disana. yang rugi kan KAI juga kan pengelola kereta api kalau tidak dimasukkan ke Makassar. Rel kereta api pare-pare sampai barru belum selesai, kenapa Makassar diperebutkan," tutupnya.
Baca Juga: Samuel Harap Pengurus KONI Landak Periode 2022-2026 Tingkatkan Pembinaan Atlet