Bahkan dalam beberapa kasus yang lebih parah, beberapa pasien juga menunjukkan penurunan sel darah putih dan jumlah trombosit yang cukup rendah, serta ada juga yang mengalami gagal hati dan gangguan fungsi ginjal.
Di mana, Langya henipavirus atau LayV merupakan salah satu jenis dari Zoonosis Henipavirus yang masih menjadi satu spesies dengan virus Hendra dan Nipah.
Serta, WHO sendiri juga mengklasifikasikan Henipavirus ini sebagai salah satu ancaman tingkat keamanan hayati 4.
Walaupun, untuk sejauh ini pula, belum ada kasus kematian yang dilaporkan telah terjadi dari virus LayV ini.
Baca Juga: Kemlu RI Belum Bahas Pembatasan Perjalanan Berkaitan dengan Virus Monkeypox
2. Penularan Virus Langya
Dilansir dari Independent, virus ini pertama kali teridentifikasi di provinsi Shandonng dan Henan, Cina.
Saat ini pun, para ilmuwan masih percaya bahwa Langya merupakan virus zoonosis yang ditularkan dari perantara hewan ke manusia.
Contohnya saja, setelah dilakukan beberapa penelitian, tikus menjadi hewan yang paling banyak positif terkena virus ini.
Namun, masih belum diketahui bagaimana kemampuannya bisa menyebar antara manusia ke manusia.
Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan juga telah memperingatkan, hal ini bisa saja berubah jika akhirnya wabah ini benar-benar menyebar.
Dan sejauh ini, para peneliti masih bekerja dalam mengidentifikasi asal-usul Virus Langya dan penyebarannya.
Baca Juga: Kembangkan Virus ‘Presisi’, Ilmuwan Israel: Bisa Bunuh Bakteri Perusak Usus