Sonora.ID - Banyak orang mencari tahu mengapa Indonesia disebut negara maritim. Berikut beberapa penjelasannya.
Salah satu julukan yang disematkan pada Indonesia adalah disebut sebagai negara maritim. Maritim dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut berkenaan dengan laut atau berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut.
Dilansir Gramedia.com, negara maritim disebut sebagai negara yang memiliki daerah teritorial laut yang sangat luas. Bahkan luasnya melebihi luas daerah teritorial daratannya.
Adapun sebagian lainnya berpendapat bahwa negara maritim adalah negara yang memiliki banyak pulau atau bisa juga disebut sebagai negara kepulauan.
Dari dua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa negara maritim adalah negara yang dikelilingi oleh daerah lautan atau perairan yang lebih luas dari daratannya.
Lalu mengapa Indonesia disebut negara maritim? Untuk menjelaskannya berikut beberapa hal yang mendasarinya.
Baca Juga: 10 Presiden Terkorup di Dunia, Waduh Posisi Mantan Presiden Indonesia Ini Bikin Kaget, Kok Bisa?
1.Punya lautan yang luas
Dilansir laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia termasuk negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan total 17.499 pulau, Indonesia memiliki luas wilayah mencapai sekitar 7,81 juta km2.
Dari total luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan.
Karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan tak heran inilah yang menjadi alasan utama mengapa Indonesia disebut negara maritim.
2. Punya posisi Geostrategis
Indonesia disebut sebagai negara maritim karena letak geografisnya yang sangat strategis, yaitu terletak di antara dua benua (benua Asia dan benua Australia) serta dua samudera, yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia.
Posisi ini membuat Indonesia berada di lokasi yang sangat strategis, termasuk untuk persimpangan lintas perjalanan internasional. Contohnya seperti perdagangan negara-negara di Kawasan Asia dan Australia.
Karena kondisi ini pula, Indonesia mendapatkan kemudahan jika hendak melakukan ekspor dan impor.
Posisi yang dikelilingi negara-negara berkembang juga menyebabkan Indonesia lebih mudah untuk memasarkan hasil produk dalam negerinya.
Karena merupakan perlintasan perjalanan internasional, banyak negara akan singgah di Indonesia sehingga kemajuan di berbagai bidang, seperti bahasa dan budaya dapat terjadi.
Posisi strategis Indonesia akan banyak menguntungkan khususnya untuk bidang ekonomi dan politik.
Baca Juga: 5 Negara yang Paling Kaya Sumber Daya Alamnya, Indonesia Termasuk?
3. Potensi kekayaan laut yang melimpah
Karena memiliki wilayah laut yang luas, potensi kekayaan laut di Indonesia sangatlah luar biasa. Beragam jenis ikan dapat dengan mudah ditemui.
Menurut catatan penelitian yang dikeluarkan oleh LIPI, Indonesia memiliki potensi kekayaan laut yang sangat besar. Kekayaan lautnya dapat mencapai lebih dari Rp. 1.700 triliun. Angka ini setara dengan 93% dari total keseluruhan APBN Indonesia pada tahun 2018 lalu.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Indonesia disebut negara maritim.
4. Maju dalam bidang perikanan dan kelautan
Masyarakat Indonesia banyak yang menggantungkan penghasilannya dari melaut. Berbagai jenis ikan dan makanan laut lainnya dapat dengan mudah dinikmati.
Indonesia memiliki potensi hasil laut yang sangat banyak. Terlebih 30 persen dari 70 persen total perikanan di Kawasan Asia Pasifik berada di Indonesia.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP, tercatat ada kenaikan sebesar 10,8 persen pada nilai ekspor. Data ini dilihat dari hasil perikanan tahun 2019. Secara keseluruhan, keuntungannya mencapai Rp. 73,6 miliar.
Hasil laut Indonesia yang berkualitas membuat 100 lebih negara melakukan ekspor dari negara kita. Adapun pasar utamanya adalah Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand, Italia, Vietnam dan Hong Kong.
Indonesia memiliki banyak komoditi unggulan seperti udang, tuna dan jenis ikan pelagis lain, gurita, cumi-cumi, ikan demersal, rajungan, rumput laut dan tilapia.
Komoditas yang diekspor ini kurang lebih terdiri dari 28 jenis hasil-hasil laut. Seperti cumi-cumi, udang, sotong, paha kodok, tuna, kakap merah, cakalang, bawal putih, kerupuk ikan, udang asin, kepiting kaleng, minyak ikan, tepung ikan, tempura udang, keong kaleng, ikan kakak tua, loin tuna, ikan kerapu, ikan layaran, ikan gulama, kepiting salju, ikan sebelah, barakuda, tepung udang dan cobia.
5. Memiliki budaya bahari
Punya budaya bahari juga menjadi alasan mengapa Indonesia disebut negara maritim.
Budaya bahari ada karena lautan yang luas di Indonesia. Banyak masyarakat memanfaatkan laut untuk pemenuhan kebutuhannya. Contohnya seperti masyarakat yang tinggal di pesisir, yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.
Adapun jika dilihat dari sisi etnis kebudayaan, Indonesia juga memiliki beberapa suku yang memiliki tradisi bahari. Contohnya seperti Suku Bajo. Suku ini tinggal di laut.
Ada pula masyarakat Jawa yang memiliki budaya bahari berupa tradisi sedekah laut. Tradisi ini dilakukan sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas melimpahkan hasil laut yang didapatkan para pelayan.
Demikian alasan-alasan mengapa Indonesia disebut negara maritim. Semoga bermanfaat.