2. Cina
Dikenal sebagai negeri tirai bambu, Cina juga menjadi negara yang paling merusak bumi terbesar kedua di dunia dengan menghasilkan 235.527 metrik ton CO2 pada 2020 saja.
Sumber utama emisi CO2 di Cina adalah bahan bakar fosil, terutama yang membakar batu bara.
Sekitar 58% dari total energi yang dihasilkan oleh China pada tahun 2019 berasal dari batu bara saja, dan karena batu bara kaya akan karbon, pembakarannya di pembangkit listrik dan industri China serta boiler melepaskan sejumlah besar CO2 ke atmosfer.
Selain itu, Cina adalah salah satu pengimpor minyak terbesar, yang menyumbang emisi CO2 yang besar melalui penggunaan kendaraan bermotor di negara itu.
Baca Juga: Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Simak 5 Alasannya Berikut Ini
3. Rusia
Rusia adalah penyumbang emisi CO2 dengan 115.335 metrik ton pada 2020 sebab memiliki salah satu cadangan gas alam terbesar di dunia.
Pasalnya, gas alam adalah sumber utama energi dan pembangkit listrik di negara itu. Rusia juga menjadi pemasok besar gas alam ke negara lain.
Batubara, yang banyak digunakan dalam industri kimia dan bahan dasar lainnya serta untuk pembangkit listrik di Rusia, juga merupakan penyumbang utama emisi CO2 Rusia.
4. Jerman
Jerman adalah penghasil emisi karbon terbesar keempat, menghasilkan 92.636 metrik ton pada tahun 2020.
Jerman mengimpor sebagian besar sumber energinya; impor energi pada 2019 menyumbang 71% dari pasokan energi Jerman.
Minyak bumi dan cairan lainnya adalah sumber energi utamanya. Sektor transportasi Jerman menyumbang sebagian besar permintaan minyak.
Baca Juga: 5 Kota Sumber Maksiat dan Dosa di Dunia yang Jadi Sarang Iblis: Ada yang dari Negara Islam!
5. Inggris
Pada 2020, Inggris menghasilkan 78.161 metrik ton sehingga negara satu ini termasuk dalam daftar yang paling banyak produksi CO2.
Saat 2020, bahan bakar fosil di Inggris menyumbang 75% dari total pasokan energi sementara tahun 2021 merupakan produsen minyak bumi dan cairan lainnya terbesar kedua di Eropa.
Demikian informasi mengenai negara yang paling merusak bumi dan produksi CO2 terbanyak. Untung Indonesia tidak masuk sebagai salah satunya, ya!