Aurel Hermansyah Ngotot Ingin Ameena Sekolah di Luar Negeri: Biar Nggak Dibully Ashiap!

14 Agustus 2022 22:52 WIB
Potret keluarga Atta Halilintar, Aurel Hermansyah dan Ameena
Potret keluarga Atta Halilintar, Aurel Hermansyah dan Ameena ( )

Sonora.ID – Setiap orangtua pasti ingin agar anak-anak mereka dapat mengenyam pendidikan yang layak.

Itulah sebabnya, memilih sekolah yang baik untuk anak merupakan salah satu pertimbangan penting yang dapat memengaruhi masa depan si kecil.

Sadar akan hal itu, artis cantik Aurel hermansyah diam-diam sudah mendaftarkan putrinya, Ameena Hanna Nur Atta, yang baru berusia 6 bulan di sebuah Sekolah Dasar (SD) swasta di Jakarta.

Baru-baru ini melalui sebuah acara talkshow yang dipandu oleh Irfan Hakim dan Raffi Ahmad, Aurel dan Atta Halilintar sempat blak-blakan membongkar kehidupan keluarga kecilnya.

Dalam kesempatan itu pula, Aurel menyinggung terkait masa depan sang putri. Di mana Ia ingin menyekolahkan Ameena di luar negeri saat mulai remaja nanti.

Baca Juga: Gen Halilintar Dikritik Nggak Ada Usaha Jenguk Aurel dan Ameena, Atta Halilintar: Jadwal Bentrok!

Bukan tanpa alasan Aurel Hermansyah memilih jenjang SMP di luar negeri. Dia igin menghindari praktik bullying yang kemungkinan bakal dialami sang anak.

Berkaca dari pengalamannya, Aurel Hermansyah mengaku tidak mau Ameena diejek karena latar belakang orangtuanya yang merupakan seorang artis.

Aurel Hermansyah mengaku pernah diledek sewaktu sekolah, karena merupakan anak seorang Anang Hermansyah dan Krisdayanti.

"Aku emang pengin dia sekolah di luar, karena aku tuh dulu pas sekolah di sini suka diledekin sama temen-temen aku, wih anak Anang gitu-gitu, nanti papanya ini (Atta) anaknya di (ledek) 'Asiaap..Assiiaap' kan kasihan kena mental nanti," ujar Aurel Hermansyah.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi masa depan si kecil.

Makanya sebagai orangtua, kita harus cerdas dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak.

Artinya, kebutuhan setiap anak bisa berbeda sehingga sekolah favorit di kota belum tentu ideal bagi anak.

Berikut sejumlah tips memilih sekolah untuk anak, melansir Sahabat Keluarga Kemendikbud.

Libatkan anak dalam memilih

Melibatkan anak ketika memilih sekolah merupakan langkah penting. Orangtua perlu memahami bahwa yang nantinya bersekolah adalah anak.

Kondisikan agar proses mencari sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si anak, melainkan menjadi proses belajar yang menyenangkan.

Lalu bagaimana jika ternyata pilihan anak jatuh pada sekolah yang menurut orang tua kurang sesuai? Di sinilah diskusi antara anak dan orangtua diperlukan.

Anak akan merasa bangga karena diberi kesempatan memilih dan berdiskusi tentang hal yang penting.

Baca Juga: Satu Indonesia Ambyar! Momen Haru Gen Halilintar Pertama Kali Bertemu Ameena, Langsung Dikeroyok Kamera

Memiliki program yang terukur dan realistis

Banyak ahli yang mengingatkan, sekolah yang memiliki kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi yang jelas, terukur dan realistis.

Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek nilai (value) yang ditonjolkan sekolah, antara lain nilai keagamaan, akademis, karakter, perilaku, kecakapan hidup, kemandirian dan nilai kewirausahaan (entrepreneurship).

Tidak hanya prestasi akademis

Tak sedikit orangtua yang saat ini masih memandang aspek akademis menjadi pertimbangan pertama dalam memilih sekolah.

Maka, tidak mengherankan jika banyak orang tua yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan sekolah dengan prestasi akademik tinggi.

Kemendikbud menyarankan baiknya orangtua tidak lagi terjebak pada istilah-istilah sekolah favorit, unggulan, plus, akselerasi, standar internasional dan label-label "wah" lainnya.

Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menggali, menemukan, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi atau kecerdasan majemuk peserta didiknya, tidak hanya pada hanya pada aspek kognitif saja atau academic minded.

Peran guru

Kurikulum yang ideal adalah penting, tetapi yang lebih penting yang menjalankannya, yaitu guru.

Guru adalah ujung tombak pendidikan untuk mencetak dan mengkader generasi penerus yang didambakan.

Apalah artinya kurikulum yang ideal jika tidak didukung oleh pelaksananya, yaitu sumber daya manusia yang cakap.

Maka tidak heran, jika pemerintah terus-menerus berusaha meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program, antara lain penataran, beasiswa pendidikan dan program sertifikasi guru.

Maka, pilihlah sekolah dengan guru-guru yang memesona dan menginspirasi. Tak hanya tampilan fisik mereka, tetapi perkataan, sikap dan perilaku yang bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.

Baca Juga: Aurel Disebut Mirip Kekeyi, Ashanty Turun Tangan: Nggak Pernah Ngaca! Cara Hentikan Kebiasaan Body Shaming

Kurikulum

Orangtua dan calon siswa disarankan untuk benar-benar jeli dan teliti dalam memilih sekolah, terutama pertimbangan dari sisi kurikulum yang diterapkan sekolah tersebut.

Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah juga perlu dicermati, dalam konteks apakah kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan bakat, minat dan potensi peserta didik.

Walaupun penerapan kurikulum ini sudah diatur dan diseragamkan pemerintah, tetapi penyelenggara pendidikan dapat melakukan modifikasi-modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sekolah (kekayaan lokal), lingkungan, dan kebutuhan masyarakat.

Di masa pandemi, orangtua dapat menilai apakah sekolah tersebut mampu memenuhi kebutuhan anak di luar akademis meski pembelajaran dilakukan online, misalnya kebutuhan untuk tetap beraktivitas fisik, kebutuhan untuk mengonsumsi makanan sehat, kebutuhan membentuk karakter baik dan sebagainya.

Lokasi

Meski saat ini pembelajaran masih dilakukan secara daring, mempertimbangkan lokasi atau jarak dari rumah ke sekolah tetap menjadi hal penting.

Jangan sampai energi anak menjadi terbuang di jalan. Bisa dibayangkan seorang anak harus bangun pagi-pagi sekali karena letak sekolahnya yang jauh.

Tentu ia pulang dalam keadaan lelah karena jarak yang ditempuhnya memakan waktu yang lama.

Belum lagi jika terjadi kemacetan lalu lintas, yang bisa mengakibatkan anak sering terlambat pulang maupun masuk sekolah.

Baca Juga: Singguh Soal Tunangan, Thariq Halilintar Kode Mau Nikah Muda Sama Fuji? Tanda Pria Serius Ingin Menikah

Pertimbangkan pendidikan agama

Melalui pendidikan agama yang cukup, diharapkan para peserta didik akan memiliki kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas, peran dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan, sebagai anak, sebagai siswa dan sebagai anggota masyarakat.

Dalam implementasinya, anak mampu menghargai orang lain dengan segala perbedaan serta mampu memilah dan memilih kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.

Sehingga, porsi pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu sekolah hendaknya menjadi bahan pertimbangan penting orang tua dan anak dalam memilih sekolah.

Sarana dan prasarana

Sekolah diibaratkan sebagai rumah kedua bagi anak-anak, sehingga sekolah yang baik mampu memenuhi kebutuhan siswa.

Sehingga, komponen pendidikan yang tak kalah penting adalah sarana dan prasarana yang mendukung.

Mulai dari bangunan fisik, ruang kelas, taman, perpustakaan, laboratorium, sarana olah raga dan kesenian, arena bermain, kantin, perlengkapan kelas, sampai dengan alat peraga edukasi yang dimiliki.

Baca Juga: Atta Kesal dan Kritik Pola Asuh Aurel ke Baby Ameena! Ini Cara Mengatasinya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm