Sonora.ID - Makan tengah malam terkadang jadi salah satu kebiasaan yang sering dilakukan. Namun mulai sekarang, jangan dibiarkan karena berisiko terkena serangan jantung.
Kebiasaan begadang bisa menjadi awal mula timbulnya rasa lapar di tengah malam. Apalagi jika sedang berkumpul dan bercengkrama dengan teman-teman, makan tengah malam pun jadi aktivitas yang seakan tak boleh dilewatkan.
Selain bisa membuat tubuh mudah gemuk, kebiasaan makan tengah malam ternyata juga berbahaya bagi kesehatan.
Risiko serangan jantung menjadi salah satu yang mengancam. Hal itu disampaikan oleh salah seorang ahli jantung asal Turki, Dr Servet Altay yang dikutip dari Anadolu Agency.
Apa kaitan makan tengah malam dengan risiko serangan jantung? Simak ulasannya dikutip dari Grid Health berikut ini.
Penjelasan Ahli Jantung Soal Kaitan Serangan Jantung dengan Makan Tengah Malam
Dr Servet Altay menjelaskan bahwa kematian terkait penyakit jantung meningkat belakangan ini karena banyak kaum muda senang menunda makan malam mereka.
Kondisi cuaca yang panas, kehilangan cairan dan gangguan nutrisi membuat risiko penyakit jantung bisa meningkat.
Dr Servet Altay menyarankan agar setiap orang mulai memperhatikan waktu makan dan asupan yang dikonsumsinya.
Sebaiknya tidak makan di waktu larut malam serta menjaga pola konsumsi dengan makan banyak sayur dan buah.
"Kami menyarankan untuk tidak makan terlambat. Metabolisme kita tidak cocok untuk itu. Makan malam harus pada waktu yang tepat dan tidak makan setelah jam 7 atau 8 malam," katanya.
Ahli Jantung itu juga mengatakan kombinasi makan tengah malam dengan konsumsi alkohol dapat menyebabkan kadar kortison meningkat.
Kadar kortison inilah yang bisa menyebabkan seseorang terkena serangan jantung.
Disarankan untuk makan sayur-sayuran dan buah-buahan di malam hari dan hindari makanan berlemak dan tinggi kalori.
"Jauhi juga gorengan. Karena kebanyakan makan malam disertai gorengan. Itu berbahaya. Makanan kami harus dibuat tanpa garam dan tidak makan makanan asap yang tinggi garam," katanya.
Kebiasaan yang Memicu Serangan Jantung
Mengutip Everyday Health, terdapat beberapa kebiasaan yang dapat memicu serangan jantung, antara lain:
1. Duduk sepanjang hari
Mereka yang memiliki kebiasaan duduk selama lima jam atau lebih sepanjang hari memiliki risiko serangan jantung dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang aktif bergerak.
Jika pekerjaanmu mengharuskanmu untuk duduk sepanjang hari, kamu dianjurkan untuk berdiri atau sedikit berjalan-jalan selama lima menit setiap jam.
2. Terlalu banyak minum alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas.
Semua kondisi tersebut meningkatkan risiko penyakit jantung. AHA melaporkan bahwa minum alkohol berlebihan dapat mengganggu ritme jantung normal individu dan menyebabkan gagal jantung.
3.Terlalu stres
Kebiasaan stres memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin sehingga memengaruhi fungsi tubuh seperti meningkatnya detak jantung dan tekanan darah.
Dr Campbell mengatakan bahwa seiring waktu, terlalu banyak stres dapat merusak pembuluh darah di jantung, meningkatkan risiko serangan jantung, dan stroke.
4.Tidak flossing
Kebiasaan flossing itu penting dan manfaatnya tidak hanya untuk gigi. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2014 di Journal of Periodontal Research menemukan bahwa orang dengan penyakit jantung koroner adalah yang menggunakan benang gigi lebih sedikit.
Dr Campbell menerangkan bahwa bakteri yang terkait dengan penyakit gusi meningkatkan peradangan dalam tubuh dan peradangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
5. Mengkonsumsi garam secara berlebihan
Natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) melaporkan bahwa makanan yang menyumbang sebagian besar garam adalah makanan olahan seperti sayuran dan sup kalengan, makanan beku, serta keripik dan makanan ringan asin lainnya.
Aturan praktis dari AHA adalah dengan mengonsumsi kurang dari 1.500 mg sodium per hari. Kementerian Kesehatan menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi 2000 mg natrium perhari.
6.Tidak cukup tidur
Tidak cukup tidur menyebabkan sistem kardiovaskular tidak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan.
Dr Campbell merekomendasikan agar orang dewasa tidur 7-8 jam setiap malam. Sedangkan remaja dan dewasa muda setidaknya memiliki waktu tidur selama 9-10 jam.
7.Merokok
Menurut Penn Medicine, kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor terbesar dari penyakit jantung. Menghirup sebatang rokok, sama dengan memasukkan lebih dari 5.000 bahan kimia ke dalam tubuh.
Salah satu bahan kimia tersebut adalah karbon monoksida yang dapat menurunkan jumlah oksigen dalam sel darah merah yang berakibat merusak jantung.