Mendagri Bagi Bendera di Surabaya Sebagai Simbol Spirit Persatuan dan Kesatuan Indonesia

15 Agustus 2022 16:42 WIB
Mendagri Tito, Gubernur Khofifah, Wali Kota Eri dan Forkopimda Jatim saat di rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 Surabaya, Minggu (14/08/2022)
Mendagri Tito, Gubernur Khofifah, Wali Kota Eri dan Forkopimda Jatim saat di rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 Surabaya, Minggu (14/08/2022) ( Diskominfo Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID – Menggelorakan Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri secara simbolis digelar di tiga daerah, mulai dari Merauke, Banda Aceh, dan Surabaya.

Khusus di Kota Surabaya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memulai dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (14/08/2022).

Ia menyerahkan bendera merah putih kepada perwakilan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, dan organisasi kepemudaan tingkat provinsi.

Proses penyerahan itu didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan juga Forkopimda Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Mendagri menjelaskan bahwa secara simbolis gerakan nasional ini digelar di tiga daerah.

Merauke dipilih karena daerah paling ujung timur Indonesia, lalu di Banda Aceh dipilih karena paling barat.

“Sedangkan Surabaya dipilih karena sarat dengan historisnya atau sejarahnya,” kata Mendagri.

Ia menceritakan sejarah penting di Kota Pahlawan yang menurutnya, Surabaya menjadi tonggak bangsa Indonesia bisa bertahan dan merdeka sampai saat ini usai peristiwa 10 November 1945 yang mengorbankan para pejuang dari berbagai daerah.

"Diawali dari Perintah Presiden Soekarno pada 31 Agustus 1945 untuk mengibarkan Merah Putih mulai 1 September. Saat itu juga sekutu dari tentara Inggris datang dan diboncengi oleh Belanda untuk kembali menjajah. Hingga peristiwa perobekan Bendera Belanda pada 19 September 1945 di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit), yang mana itu menunjukkan kegigihan arek-arek Suroboyo," katanya.

Baca Juga: Wali Kota Pontianak Dukung Segala Kegiatan yang Semarakkan HUT RI

Menurutnya, kala itu mengibarkan Merah Putih di bawah ancaman peluru penjajah. Namun, kini mengibarkan bendera tanpa ada perlawanan dari siapa-siapa.

“Jadi, sekarang ini kita tinggal menikmati buah dari perjuangan para pejuang-pejuang," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menggelorakan gerakan nasional pembagian 10 juta Bendera Merah Putih di seluruh Indonesia ini.

Bagi dia, gerakan pembagian bendera merah putih tak sekadar untuk dikibarkan, namun sebagai simbol spirit memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Gerakan pembagian Bendera Merah Putih diharapkan seluruh rakyat Indonesia semakin kuat menjaga dan mempertahankan NKRI," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa program tersebut digelar secara seremoni dan menjadi penting agar terdengar oleh masyarakat bahwa tak sekadar bagi-bagi bendera, lalu disimpan dan dikibarkan begitu saja.

"Tapi yang lebih dari itu adalah arti atau maknanya. Itu yang terpenting," ucapnya.

Setelah dari Grahadi, Mendagri bersama Gubernur Jatim bergerak menuju Tugu Pahlawan.

Di Tugu Pahlawan itu, Wali Kota sudah menyambutnya bersama anak-anak Surabaya yang ikut membawa Bendera Merah Putih.

Selanjutnya, rombongan Mendagri, Gubernur Jatim, Wali Kota dan Forkopimda Jatim bergerak menuju rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 Surabaya.

Tiba di rumah kelahiran Bung Karno, Mendagri bersama Gubernur dan Wali Kota memasuki rumah sederhana itu.

Ia terlihat sangat takjub melihat rumah tersebut. Bahkan, ia pun mengapresiasi Wali Kota Eri Cahyadi dan jajaran Pemkot Surabaya yang tengah merevitalisasi rumah tersebut menjadi museum.

Baca Juga: Pentingnya Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Gotong Royong, Menyambut HUT RI ke -77

“Saya tadi diberi tahu oleh Bapak Wali Kota bahwa rumah ini akan direnovasi karena ini merupakan bagian dari tempat bersejarah. Saya mengapresiasi itu luar biasa. Kita generasi muda tidak boleh lupa dengan sejarah, karena dengan sejarah itu bisa mengetahui akar kita dan bisa membuat visi bagaimana ke depannya,” tegasnya.

Sementara itu, Eri mengatakan bahwa rumah kelahiran Bung Karno itu akan dijadikan museum.

Nantinya, rumah itu akan dilengkapi sejumlah artefak hingga ornamen pendukung.

Museum ini akan menceritakan berbagai kisah perjuangan Bung Karno sejak lahir di Surabaya hingga sukses menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

"Lokasi rumahnya tetap. Justru, kami tambah dengan menaruh museum di sini. Kami jadikan wisata sejarah baru di Surabaya," katanya.

Ia juga menjelaskan tentang pembagian bendera merah putih untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di Kota Surabaya.

Menurutnya, sesuai arahan Gubernur Jatim, bupati dan wali kota se Jawa Timur terus bergerak membagikan bendera merah putih.

“Insyallah 1 juta bendera akan kami bagikan di seluruh Jatim melalui bupati dan wali kota,” ujarnya.

Khusus di Kota Surabaya, lanjut dia, hingga hari ini sudah 32 ribu bendera yang dibagikan kepada warga Surabaya.

Bahkan, hingga saat ini terus bergerak ke berbagai penjuru Surabaya.

“Semoga ini menambah semangat kami, khususnya di Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan untuk terus bergerak, insya allah pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” pungkasnya.

Baca Juga: 11 Contoh Puisi Kemerdekaan untuk Meriahkan HUT RI dan Bakar Semangat!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm