Telat Tangani Kanker Payudara bisa Merusak Otak? Ini Kata Dokter

16 Agustus 2022 09:15 WIB
Ilustrasi kanker payudara
Ilustrasi kanker payudara ( unsplash.com)

Sonora.ID - Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian yang paling banyak terjadi di Indonesia bahkan dunia, baik perempuan maupun laki-laki berpotensi untuk alami kanker atau tumor ganas yang satu ini, sehingga kesadaran akan kondisi payudara perlu untuk menjadi perhatian.

Apa yang terjadi kalau seseorang telat tangani kanker payudara?

Dalam program Talkshow di Radio Sonora FM, Dokter Bayuadji selaku Spesialis Bedah Konsultan Onkologi dari Mayapada Hospital menegaskan bahwa banyak pasien yang datang justru sudah pada level stadium 3 bahkan 4.

Padahal kesembuhan kanker payudara sangat berpengaruh pada stadium pasien saat pertama kali konsultasi kepada dokter.

“Biasanya pasien yang datang ke rumah sakit itu sudah stadium 3, stadium 4, biasanya pasien datang benjolannya di atas 5 centi atau sudah ada luka, sudah ada kelenjar getah bening di ketiaknya, bahkan lengannya sudah bengkak, itu karena pasien sering kurang informasi atau pasien sering pakai obat alternatif,” jelasnya memaparkan.

Ketika sudah telat tangani kanker payudara, kanker tersebut akan menyebar ke organ lainnya, termasuk salah satunya adalah otak.

Yang dikatakan telat adalah ketika pasien datang ke rumah sakit pada stadium lanjut.

“Banyak yang sudah menyebar (kankernya) ke organ paru-paru, hati, tulang, atau otak. Sering pasien datang terlambat dengan sudah menyebar ke organ lain,” tegas Dokter Bayuadji.

Baca Juga: Kanker Payudara Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Dokter: Karena Pengobatan Herbal

Padahal, di sisi lain diketahui bahwa kanker payudara pada stadium awal cenderung nyaris tidak bergejala, sehingga pasien benar-benar harus peka dengan perubahan apapun pada payudaranya, agar kanker bisa terdeteksi sejak awal.

Dokter Bayuadji juga memaparkan siapa-siapa saja yang perlu untuk lebih peka dengan payudara dan potensi kanker payudara dalam dirinya.

“Sebenarnya perempuan yang sudah di atas 25-30 tahun, kemudian di keluarganya ada riwayat keganasan misalnya pada papa, mama, kakek, nenek, atau om, keganasan di masa saja, sebaiknya yang bersangkutan melakukan deteksi dini,” paparnya.

Berikut beberapa deteksi dini yang bisa dilakukan:

  1. Pemeriksaan payudara secara mandiri biasanya 7-10 hari setelah menstruasi
  2. Melakukan USG payudara meski tidak ada keluhan setidaknya 6 bulan hingga 1 tahun sekali

“Dengan begitu, benjolan sebesar apapun akan lebih cepat ketahuan,” tegas Dokter Bayuadji.

Baca Juga: 6 Gejala Kanker Payudara, Dokter: Paling Banyak Pasien Mengeluh...

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm