Sonora.ID - Ketika masuk ke rumah sakit dan pasien membutuhkan asupan gizi atau obat tertentu dengan cepat, biasanya pihak rumah sakit akan langsung mengambil tindakan memberikan infus kepada pasien yang bersangkutan.
Langkah yang satu ini dilakukan untuk memudahkan penyebaran obat ke dalam seluruh tubuh karena obat dalam bentuk cairan yang dimasukkan langsung ke dalam tubuh.
Namun, bagaimana cara menghitung tetesan infus?
Bicara soal cara menghitung tetesan infus, perlu diketahui 2 metode pemberian cairan infus, yaitu set makro dan mikro, apa bedanya?
Set makro
Digunakan untuk memberikan 1 mL cairan infus, perawat membuka lubang tetesan lebih besar, sehingga cairan keluar dalam jumlah lebih sedikit.
Set mikro
Pada dasarnya adalah kebalikan dari set makro. Digunakan untuk memberikan 1 mL cairan infus, perawat membuka lubang tetesan infus lebih sedikit, sehingga jumlah tetesan lebih banyak.
Berkaitan dengan metode pemberian infus tersebut, berikut ini adalah cara menghitung tetesan infus atau yang dikenal dengan tetesan per menit (TPM), akhirnya enggak penasaran lagi.
Rumus TPM adalah:
(Faktor tetes x volume cairan) : (60 x lama pemberian dalam jam)
Faktor tetes sendiri adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam cara menghitung tetesan infus yang perlu diketahui oleh sang pemberi infus atau tenaga medis yang bertugas.
Sebagai contoh:
Pasien perlu menerima 500 mL cairan infus dalam waktu 8 jam, dan faktor tetes ditetapkan adalah 20. Dengan data tersebut TPMnya adalah:
(20 x 500) : (60 x 8) = 20,83 TPM.
Dengan hasil tersebut, pasien mendapatkan 20 - 21 tetes cairan infus per menit selama 8 jam hingga cairan tersebut habis.
Baca Juga: 10 Cara Cepat Tidur Bagi Penderita Insomnia, Coba Mulai Hari Ini Yuk!