Sonora.ID - Untuk mencapai hasil investasi yang maksimal, kita memerlukan kemampuan analisis fundamental dan teknikal. Salah satu analisis teknikal yang banyak digunakan oleh para investor adalah indikator.
Indikator dalam investasi adalah perhitungan matematis berupa garis pada grafik harga yang membantu trader dalam mengidentifikasi tanda dan tren tertentu di pasar saham. Biasanya, indikator ini digunakan sebagai acuan agar trader bisa membuat keputusan tepat.
Joice Tauris Santi, penulis tentang finansial, dalam siniar CUAN bertajuk “Belajar Investasi Saham: Indikator Sederhana” mengungkapkan bahwa ada banyak jenis indikator yang bisa dipilih.
Sebagai trader, kita pun harus, “Ngerti beberapa indikator, tapi ada buanyak banget pilihannya,” pungkasnya.
Fungsi Indikator dalam Saham
Seperti yang telah dijelaskan, indikator mampu membantu trader dalam menganalisis pergerakan atau grafik saham. Nantinya, trader bisa menentukan strategi apa yang dipilih.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Wisnu Nugroho Maknai Warna Hitam Secara Berbeda
Misalnya, salah satu indikator fokus menunjukkan arah tren dan mengabaikan lonjakan harga yang dapat terjadi dalam jangka pendek. Artinya, ia hanya menampilkan harga rata-rata yang diambil selama periode tertentu sehingga intervalnya tidak berubah.
Meski begitu, bukan berarti indikator ini digunakan sebagai acuan utama dalam mengambil keputusan. Bahkan, Joice juga menekankan kalau, “Indikator penolong kita saat hendak bertransaksi.”
Menentukan Indikator Saham
Sebelum menentukan indikator, kita harus tahu terlebih dahulu strategi investasi yang dipilih. Hal ini penting dilakukan karena menurut Joice, “Beda strategi, beda indikator. Jangan salah.”
Ada dua strategi umum yang biasanya digunakan para investor. Pertama adalah investing yang merupakan investasi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, seperti mengumpulkan uang pensiun.
Untuk jangka panjang, semua indikator bisa digunakan. Sering-sering bereksplorasi karena tidak ada indikator yang pasti.
Kedua adalah trend following atau swing trading yang berfokus pada hasil jangka pendek. Jika menggunakan strategi ini, kira bisa mengombinasikan beberapa indikator, seperti moving average ditambah dengan volume atau support resistance.
Baca Juga: Mari Belajar Mengambil Keputusan dari Pak Sising Sang Singa!
Sementara itu, bagi para pemula bisa menggunakan moving average untuk mengetahui pergerakan harga saham.
Wanita itu pun menambahkan kalau, “Tiap trader punya (indikator) favoritnya masing-masing.” Jadi, indikator termasuk hal personal dan tak ada yang bisa menjamin suatu indikator lebih baik.
Oleh sebab itu, “Paling penting temen-temen tau indikator mana yang cocok digunain sama strategi kalian. Dibaca dulu strategi, jangan sampe salah indikatornya.”
Kita juga bisa bertanya ke komunitas saham agar tahu bagaimana testimoni mereka dalam menggunakan indikator.
“Gak bisa sekali ketemu indikator yang langsung nge-klik. Pasti ada proses dalam mencari indikator yang gue banget,” tegas Joice.
Fakta Penting Seputar Indikator
Setiap indikator memiliki cara kerjanya masing-masing. Bisa saja suatu indikator memberikan sinyal telat. Namun, ada pula indikator yang memberikan sinyal terlebih dahulu.
Selain itu, indikator bekerja lebih baik jika dikombinasikan. Menurut Joice, “Lebih powerful kalo kita mengombinasikan dengan tepat, kayak misalnya aku maker MA dan volume.”
Baca Juga: Benarkah Siklus Ekonomi Itu Berpengaruh pada Hasil Investasi?
Untuk hasil, indikator tak bisa memberikan kepastian karena, “Dia cuma mengindikasikan kalo saham ini bakal naik. Tapi kan tiba-tiba suka ada kejadian, misalnya konflik Ukraina.”
Oleh sebab itu, sebagai trader, kita tetap harus belajar dan konsisten. Tak lupa pula selalu memperbarui informasi dan situasi dunia karena saham akan terus berubah.
Dengarkan informasi menarik lainnya seputar keuangan hanya melalui siniar CUAN (Cari Untung Bareng Teman) di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!
Akses sekarang juga siniarnya melalui tautan berikut https://dik.si/cuanpodcast.