Lho, Kok Tega! 8 Tradisi Mengerikan dan Kejam di India, Orangtua yang Sudah Tua Dibunuh Anak Sendiri?

21 Agustus 2022 21:10 WIB
Ilustrasi tradisi mengerikan dan sadis di India
Ilustrasi tradisi mengerikan dan sadis di India ( Pixabay)

Sonora.ID – Sama seperti Indonesia, India juga merupakan salah satu negara yang kental dengan berbagai tradisi dan sangat menghormati budaya yang diturunkan oleh nenek moyang.

Dari film-film Bollywood, mungkin kamu sudah mengenal beberapa tradisi, misalnya tradisi pernikahan di India yang bisa berlangsung selama 3-4 hari dengan sederet ritual yang harus dilakukan calon mempelai wanita dan pria.

Tapi faktanya, jauh dari romansa dan keceriaan, India ternyata juga memiliki sederet tradisi mengerikan dan kejam yang sudah dilakukan sejak dahulu kala.

Mulai dari membunuh orangtua sendiri, hingga melubangi hidung. Berikut 7 tradisi mengerikan dan sadis di India, melansir dari berbagai sumber.

Tradisi membunuh orangtua

Tradisi membunuh para lansia tepatnya orang tua dari keluarga sendiri ini diberi nama Thalaikoothal.

Baca Juga: Bosan Kerja? Ini 10 Negara Pencetak Sugar Daddy Terbanyak di Dunia, Indonesia Peringkat Atas!

India merupakan salah satu negara paling miskin di dunia. Data yang dikumpulkan The Week menunjukkan bahwa 360 juta penduduk India belum bisa makan tiga kali dalam sehari.

Kemiskinan inilah yang kemudian jadi alasan lahirnya tradisi mengerikan seperti Thalaikoothal.

Dalam menjalankan tradisi Thalaikoothal, orang tua akan diminta mandi menggunakan minyak kental sebelum terbit fajar. Setelahnya mereka akan minum air kelapa tua dingin, hingga ajal menjemput mereka.

Tradisi makan jenazah

Tradisi memakan jenazah yang baru saja meninggal merupakan salah satu tradisi turun-temurun yang masih terpelihara hingga saat ini.

Tradisi yang menerapkan praktik kanibal atau manusia memakan daging manusia itu merupakan tradisi yang dilakukan oleh sekte keagamaan pemuja Dewa Siwa bernama Aghori Sadhus.

Sekte ini menganggap rohani mereka bisa lebih bercahaya jika mereka memakan mayat. Bahkan, mereka percaya kanibalisme membuat seseorang lebih dekat dengan tuhan dan mendapat kemudahan dalam menjalani hidup.

Untuk mendapatkan 'hidangan makannya', sekte Aghori mencari jenazah di Sungai Gangga yang tercemar di India.

Lokasi tersebut dianggap strategis karena dekat dengan tempat kremasi atau pembakaran manusia.

Tradisi lempar bayi

Setiap bulan Desember di Karnataka pasangan yang sudah menikah melemparkan lebih dari 100 bayi dari atap kuil ke kerumunan di bawahnya yang sudah memegang kain untuk menangkapnya.

Bayi yang berusia beberapa bulan hingga dua tahun akan dilemparkan dari atas balkon setinggi 15 meter.

Hal ini dipercaya oleh warga India dapat memberikan keberuntungan dan kesehatan kepada sang bayi.

Saat hendak dilempar, bayi tersebut akan dipegang kaki dan tangannya dan diayunkan terlebih dahulu layaknya sebuah keranjang.

Sedangkan sang ibu sudah menunggu di bawah balkon bersama warga setempat sambil membentangkan kain selimut untuk menangkap si bayi.

Baca Juga: 5 Negara Pencetak Janda Terbanyak di Dunia, Waduh Indonesia Peringkat Atas!

Tradisi membakar diri

Janji sehidup semati dalam pernikahan memang tak boleh dianggap remeh. Saking sakralnya, penduduk India bahkan punya langkah ekstra untuk mengabadikannya dalam bentuk tradisi yang disebut dengan Sati (Suttee).

Tak main-main, dalam tradisi Sati, ketika sang suami meninggal dunia, istri juga akan menghilangkan nyawanya.

Caranya beragam, ada yang membakar diri di rumah pemakaman suaminya, menenggelamkan diri, atau dikubur hidup-hidup dengan jenazah suami secara sukarela.

Tradisi Melubangi Hidung

Setiap daerah, suku dan negara tentu memiliki definisi cantiknya masing-masing pada wanitanya.

Salah satu suku India yang terkenal karena kecantikannya adalah suku Apatani.

Suku ini terkenal melahirkan perempuan-perempuan cantik hingga akhirnya membuat suku lain cemburu dan ingin seperti mereka.

Akibatnya terjadilah peperangan antara suku karena memperebutkan kecantikan.

Maka dari itu, demi melindungi diri dari mara bahaya, wanita suku Apati melubangi hidungnya dan menutupnya dengan kayu. Hal itu dilakukan agar mereka tidak lagi terlihat menarik bagi suku lain.

Namun, pada 1970, praktik menyumbat hidung dan melukis tato suku Apatani di wajah sudah tak lagi diperbolehkan oleh pemerintah India.

Tradisi Festival Thookam

Festival Thookam dirayakan di India Selatan.

Pada event ini umat Hindu menembus punggung mereka dengan kait tajam sebelum diangkat pada perancah oleh tali. Mereka melakukan ini untuk menyenangkan Dewi Kali.

Tradisi diinjak sapi di Maharashtra

Menurut masyarakat India, sapi merupakan hewan sakral dan dihormati, karena itu masyarakat desa Bhiwdawad di Maharashtra memiliki tradisi menghiasi sapi mereka dengan henna dan bunga di Ekadashi.

Kemudian mesyarakat akan berbaring di tanah dan membiarkan sapi berjalan di atas mereka.

Baca Juga: Tradisi dan Mitos Pernikahan di India, Berlangsung Selama Berhari-hari

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm