Sonora.ID- Berikut ini adalah fakta hidup dan profil dari seorang Basrizal Koto yang dijuluki sebagai Crazy Rich Pariaman, pernah hidup susah jadi kernet angkot.
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa pendidikan adalah satu-satunya yang menentukan kesuksesan dari seseorang, namun ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Karena selain memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, untuk menjadi orang yang sukses juga membutuhkan kerja keras dan tidak mudah berputus asa.
Walaupun kalian memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi namun tidak memiliki semangat bekerja keras dan mudah berputus asa, maka seseorang tersebut tidak akan pernah menjadi orang yang sukses.
Hal ini dibuktikan oleh seorang Basrizal Koto yang mendapat julukan sebagai Crazy Rich Pariaman. Sosoknya memang tidak begitu populer di kalangan masyarakat, namun siapa sangka jika Basrizal Koto adalah salah satu Crazy Rich yang ada di Indonesia. ia merupakan pengusaha sukses dan memiliki berbagai macam jenis bisnis yang dijalankan.
Baca Juga: 6 Fakta Hidup dan Profil Yakup Hasibuan, Calon Suami Jessica Mila yang Bukan Pria Sembarangan
Berikut Ini adalah Profil Basrizal Koto
Basrizal Koto merupakan sosok pebisnis ulung yang dikenal di dunia bisnis properti, ia lahir pada 10 November 1959 di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia.
Basrizal Koto adalah putra dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar.
Siapa sangka jika Basrizal Koto adalah orang dibalik suksesnya sejumlah proyek yang ada di Sumatera, seperti Minang Plaza, Superblok Green City, dan Basko Hotel.
Bukan hanya itu Basrizal Koto ternyata memiliki beberapa fakta hidup yang belum banyak orang yang tahu.
Oleh karena itu, kami telah rangkum 7 fakta hidup Basrizal Koto yang mendapat julukan Crazy Rich Pariaman berikut ini:
Baca Juga: 5 Fakta Hidup dan Profil Edwin Soeryadjaya, Anak Pendiri Astra yang Menjadi Konglomerat
1. Tak Lulus SD karena Hidup Miskin
Basrizal Koto ternyata tidak lulus dari bangku sekolah dasar (SD), hal tersebut ternyata bukan tanpa alasan. Sejak kecil hidup keluar Basrizal Koto sangatlah susah, bahkan bisa tergolong hidup miskin.
Ayah dari Basrizal Koto hanya bekerja sebagai buruh tani yang mengelola gabah, setiap harinya hanya bisa memberikan makan satu kali sehari.
Bahkan sang Ibu tak jarang harus meminjam beras ke tetangganya hanya untuk anak-anaknya bisa makan.
Melihat kondisi keluarga yang seperti itu, membuat Basrizal Koto tidak bisa menyelesaikan bangku pendidikan sekolah dasarnya (SD) hingga lulus, dan memutuskan untuk merantau ke Riau.
Baca Juga: 5 Fakta Hidup Konglomerat Bambang Sutantio, Pendiri Cimory yang Memiliki Kekayaan 24 Triliun!
2. Pernah Jadi Kernet Angkot dan Berjualan Pete
Dilansir dari Channel Youtube Atta Halilintar, sosok Basrizal Koto menceritakan bagaimana kisah hidupnya setelah putus sekolah dan memilih merantau ke Riau.
Setibanya di Riau, untuk menyambung hidup Basrizal Koto yang tidak lulus SD ini akhirnya rela untuk bekerja sebagai kernet angkot. Bahkan untuk biaya membayar kontrakan ia harus bekerja siang dan malam sebagai sopir, tukang jahit, hingga Basrizal Koto pernah bekerja sebagai pedagang pete.
Basrizal Koto juga bercerita tentang berapa penghasilan yang ia dapat dari hasil bekerja siang dan malam tersebut, ia mengatakan penghasilannya sehari pada saat itu hanya sebesar Rp. 300 perak.
Baca Juga: 4 Fakta Hidup Erina Sofia Gudono, Wanita Cantik yang Dibawa Kaesang Saat Upacara HUT RI di Istana
3. Membangun Bisnis Sendiri
Walaupun pernah dalam kondisi hidup yang sulit, Basrizal Koto memiliki tekad yang sangat kuat sehingga ia berhasil menjadi pengusaha yang sukses untuk kembali ke kampung halamannya dan mensejahterakan kota kelahirannya tersebut.
Tercatat Basrizal Koto telah membangun bisnisnya sendiri, seperti membangun bisnis di PT Basko Minang Plaza (Basko Grand Mall), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) bisnis percetakan, PT Cerya Zico Utama bisnis properti, PT Bastara Jaya Muda bisnis tambang batu bara.
Bukan hanya itu saja, ia juga berhasil mengelola beberapa perusahaan, seperti PT Riau Agro Mandiri bisnis ternak, PT Riau Agro Mandiri Perkasa bisnis pengalengan daging, PT Indonesian Mesh Network bisnis TV Kabel, dan Premier Basko Hotel. Semua bisnisnya berada dibawah payung MCB Group.
4. Hidup Sebagai Crazy Rich Pariaman
Kesuksesannya membangun dan mengelola beberapa perusahaan serta bisnis yang ia jalankan itu, membuat Basrizal Koto mendapat julukan sebagai Crazy Rich Pariaman.
Karena kekayaan yang dimiliki oleh Basrizal Koto sangat sungguh fantastis, kekayaannya terlihat dari gaya pakaian khas yang dikenakan oleh Basrizal Koto yang memiliki nilai seharga Rp 2 miliar.
Basrizal Koto juga dikenal sebagai orang yang sangat suka mengoleksi barang-barang mewah yang ia peroleh dari berbagai negara.
Baca Juga: 5 Fakta Hidup Grace Tahir, Konglomerat Pewaris Lippo Group yang Bikin Dompet Ketar-Ketir
5. Memiliki Rumah Mewah
Bukan hanya suka mengoleksi barang mewah saja, Basrizal Koto ternyata juga memiliki rumah yang sangat mewah.
Rumah tersebut memiliki halaman yang sangat luas, dilengkapi dengan taman yang bagus dan terawat. Tidak ketinggalan, rumah tersebut juga memiliki sebuah pos satpam untuk menjaga rumah tersebut.
Koleksi barang mewah dari Basrizal Koto terpampang di berbagai sudut rumah mewah yang ia miliki tersebut.
6. Memiliki Kendaraan Mewah
Basrizal Koto ternyata bukan hanya gemar mengoleksi barang mewah dan memiliki rumah mewah saja. Ia juga memiliki kendaraan mewah yang tersimpan rapi di garasi rumah mewahnya.
Kendaraan mewahnya itu seperti Mini Cooper milik anak bungsunya, Lamborghini, Jeep Rubicon, hingga Aston Martin.
Selain kendaraan roda empat, koleksi kendaraan roda duanya juga tidak kalah mewah. Salah satu koleksi yang banyak dibeli oleh Basko adalah Harley Davidson yang sangat mahal.
7. Seorang yang Tidak Mudah Menyerah
Tak heran jika Basrizal Koto kini mendapat julukan sebagai Crazy Rich Pariaman karena memiliki kekayaan yang sangat luar biasa.
Hal tersebut karena Basrizal Koto adalah seorang yang tidak mudah menyerah dengan kondisi yang dihadapi, dengan rasa pekerja kerang yang ia miliki, akhirnya mengantarkan Basrizal Koto menjadi seorang konglomerat.