Sonora.ID - Koloid adalah campuran heterogen yang terbentuk dari suatu zat yang tersebar atau terdispersi ke dalam zat lainnya. Zat yang dilarutkan dalam koloid tidak larut layaknya dalam campuran homogen, tetapi tersedar menjadi partikel ke dalam zat pelarut atau pendispersinya.
Seperti yang dilansir dari Encyclopedia Britannica, ukuran partikel koloid lebih besar dari atom tetapi terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Ukuran partikel tersebut sekitar 10 pangkat -7 hingga 10 pangkat -3.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah jenis-jenis koloid, lengkap dengan sifat dan contohnya.
Jenis-jenis koloid
1. Aerosol Padat
Adalah sistem koloid dengan fase zat terdispersinya padat dan medium pendispersinya yaitu gas, misalnya adalah debu dan asap rokok.
2. Aerosol Cair.
Seperti namanya, koloid ini dengan fase zat terdispersinya adalah cair, sedangkan zat pendispersinya adalah gas. Contohnya adalah awan, kabut, dan parfum.
3. Sol
Fase terdispersinya padat, fase zat pendispersinya adalah cair, misalnya jeli dan gelatin.
4. Sol Padat
Koloid dengan fase zat terdispersi dan zat pendispersinya adalah sama-sama padat. Contohnya batu rubi, tanah, dan permata.
5. Emulsi cair
Zat terdispersi dan zat pendispersinya sama-sama cair, contohnya susu, minyak dalam air.
6. Emulsi padat
Zat terdispersi adalah zat cair, sedangkan zat pendispersinya adalah padat. Contohnya adalah keju dan mentega.
7. Busa cair
Koloid dengan zat terdispersinya gas, dan zar pendispersinya cair. Contoh busa sabun, krim kocok, dan krim cukur.
8. Busa padat
Zat terdispersinya gas dan zat pendispersinya adalah padat. Contohnya spons dan batu apung.
Baca Juga: Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender yang Sering Dianggap Sama Padahal Berbeda!
Sifat koloid
Baca Juga: Amerika Sanggah Disinformasi Rusia terkait Kimia, Biologi, Radiologi, dan Nuklir