Makassar, Sonora.ID - Ribuan ketua RT dan RW dikumpulkan di pelataran anjungan pantai losari, Selasa (23/8/2022).
Mereka mengikuti sosialisasi Kementrian Komunikasi dan Informasi mengenai migrasi siaran televisi dari analog ke digital atau gerakan analog switch off (ASO).
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto hadir memberikan arahan. Ketua RT/RW langsung ditugaskan untuk ikut membantu sosialisasi migrasi ke TV Digital ke masyarakat.
"Para Ketua RT dan RW adalah kekuatan Makassar. Merekalah pemegang kuncinya masyarakat. Jadi kita semua yang harus paham lebih dulu, baru kita sampaikan ke warga ta nanti," ujarnya.
Baca Juga: Dorong Pembayaran Digital, BI Riau Resmikan Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan Siap QRIS
Sebagai kota yang terkenal dengan penerapan Sombere and Smartcity, Makassar telah berkomitmen untuk terbuka dengan pembaruan yang sesuai dengan perkembangan jaman, termasuk peralihan dari analog ke digital.
Kata Danny, selain mampu menjangkau lebih banyak siaran, peralihan ke digital juga menjadikan gambar televisi jauh lebih jernih.
"Migrasi itu perpindahan atau hijrah ke hal yang lebih baik dan mermanfaat. Kalau masih analog kadang jelek hambarnya, beda kalau sudah digital siaran televisi ta gambarnya lebih bagus dan jernih, lebih berkualitas," jelasnya.
Danny Pomanto optimis Makassar mampu menyukseskan gerakan peralihan ini. Pasalnya, Ketua RT dan RW akan bergerak membantu distribusi Set Top Box ke warga.
"Akan ada alat yang akan dibagikan ke masyarakat. Akan dikoordinir oleh RT RW di kontainer kelurahan masing-masing," paparnya.
Sementara Staf Khusus Menteri Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti mengajak warga Kota Makassar beralih dari TV analog ke digital paling lambat 2 November 2022, mendatang.
“Jadi nanti jangan kaget kalau TV bapak ibu sudah tidak bisa menerima siaran, karena paling lambat 2 November siaran TV analog akan digantikan dan harus beralih ke siaran digital,” kata Niken.
Dia menyebutkan dibandingkan analog, TV digital memiliki banyak keunggulan. Seperti, tampilan jauh lebih bersih, siaran jernih, dan mampu menangkap siaran yang lebih banyak.
Kata dia, peralihan ini pun tidak sulit. Masyarakat cukup memasang alat Set Top Box. Harganya dipasaran juga tidak mahal, hanya Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.
Dia pun menyarankan agar masyarakat membeli Set Top Box yang mempunyai sertifikasi Kominfo karena bisa dipasang di TV merek apapun.
“Kalau tidak ada sertifikasinya dipasang biasanya tidak bisa nyala. Tapi kalau ada sertifikasi Kominfo itu TV apapun cocok,” ungkapnya.
Selain itu, peralihan TV analog ke digital merupakan kesepakatan secara Internasional. Dia menyebut hanya Indonesia dan Timor Leste yang masih menggunakan siaran TV analog.
“Hampir semua negara di Asia Tenggara sudah beralih dan tidak menggunakan siaran TV analog. Semuanya sudah digital,” ucapnya.
Diketahui sebelum sosialisasi, dilaksanakan shalat subuh berjamaah. Kemudian dirangkaikan dengan pengukuhan Forum Masyarakat Peduli Penyiaran Sehat.
Baca Juga: TV Analog ke TV Digital, Tengah Dijalankan untuk Penghentian Tahap Kedua