Sonora.ID - Usus buntu adalah salah satu organ tubuh di dalam perut yang letaknya adalah di bagian kanan bawah perut. Organ yang satu ini memiliki risiko untuk terjadi infeksi atau peradangan yang kemudian disebut dengan penyakit usus buntu.
Kaum awam biasanya menyebut penyakit ini dengan nama organ yang bersangkutan yaitu usus buntu.
Penyakit usus buntu bisa ditangani dengan melakukan operasi yang mengatasi peradangan di organ tersebut dengan membuat sayatan kecil di bagian perut kanan bawah, tetapi langkah ini menjadi tidak berlaku jika usus buntu sudah pecah.
Dalam program KamuSehat di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa peradangan pada usus buntu kerap kali dianggap remeh sehingga memungkinkan penyakit tersebut menjadi semakin parah dan pecah.
Ketika usus buntu pecah, maka semua cairan dan ‘benda’ di dalam usus buntu akan memenuhi rongga perut, padahal rongga perut adalah bagian tubuh yang harus steril.
“Kalau sudah terlambat ditangani, si kuman, nanah yang ada di dalam usus buntu akan berkembang biak dan menyebabkan tekanannya semakin besar, kantong usus buntu akan pecah, isinya akan bertebaran. Sementara rongga perut kita adalah tempat yang steril tidak boleh ada nanah, kuman, dan seterusnya, maka harus dilakukan pembersihan,” papar Dokter Santi menjelaskan.
Ketika usus buntu sudah pecah, maka operasi tak lagi bisa dilakukan dengan 1 sayatan kecil, tetapi akan lebih besar dengan proses operasi yang lebih lama.
Pasalnya, dokter tak hanya menangani peradangan pada usus buntu tetapi juga melakukan pembersihan pada organ perut yang terkena nanah tersebut.
Baca Juga: Bahaya Usus Buntu Pecah, Dokter: Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal
“Jauh lebih sulit, lebih lama, dan lebih besar luka operasinya,” sambungnya menambahkan.
Apakah bisa sembuh?
Jika penyakit usus buntu disadari dengan lebih cepat maka proses penyembuhan akan lebih cepat juga, tetapi ketika penyakit usus buntu disadari ketika sudah pecah, maka proses penyembuhan juga akan menyita waktu lebih lama.
Pada proses pemulihan tersebut, pasien masih perlu mendapatkan perhatian dan treatment ekstra demi pemulihan rongga perut yang baru dilakukan pembersihan.
“Jadi jangan menganggap remeh nyeri di sebelah kanan bawah perut, walaupun nyeri di kanan bawah perut belum pasti usus buntu, bisa saja radang indung telur pada perempuan, radang saluran kemih, radang usus, harus dipastikan apakah ada potensi radang usus buntu sebelum terlambat dan usus buntunya pecah,” tegas Dokter Santi.
Semakin cepat disadari, maka potensi untuk sembuh dan pulih seperti sedia kala akan lebih cepat juga.
Baca Juga: Bukan Karena Makanan, Inilah Penyebab Penyakit Usus Buntu pada Anak kata dr. Asri Dwi, Sudah Tahu?