Jika Anda merasakan salah satu gejala di atas. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan.
Kista yang terdeteksi lebih awal dan segera mendapat penanganan medis akan mencegah kondisi yang semakin parah, demikian dikutip dari laman Ciputra Hospital.
Penyebab kista ovarium
Salah satu penyebab kista ovarium, yaitu siklus menstruasi. Kondisi ini masih normal dan jarang menjadi parah.
Tidak hanya itu, pertumbuhan sel yang tidak normal pun bisa memicu terjadinya kista ovarium bersifat jinak hingga ganas.
Agar bisa mengetahui kondisi kista yang dialami, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosa kista ovarium
1. Pemeriksaan USG
Cara pertama yang dilakukan dokter, yaitu pemeriksaan USG.
Pemeriksaan ini menjadi langkah utama yang digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis kista ovarium.
USG akan membantu dokter untuk melihat ukuran, lokasi, bentuk, dan tekstur dari kista ovarium.
2. Biopsi
Cara kedua yang dilakukan dokter, yaitu biopsi.
Biopsi dilakukan dengan langkah mengambil sampel jaringan ovarium.
Selanjutnya, jaringan yang diambil akan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan apakah kista ovarium bersifat jinak atau ganas.
2. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk mendeteksi kadar protein CA-125 dalam darah.
Sebab, meningkatnya kadar protein CA-125 bisa menjadi pertanda seseorang mengidap kista ovarium.
Baca Juga: Kabar Duka! Feby Febiola Menderita Kanker Ini di Rahim, Penyebabnya Gara-gara Sering...