1. Soeprapto Soeprono
Soepraptop Soeprono adalah otak di balik berdirinya dua perusahaan ekspedisi besar, yakni PT Citra van Titipan Kilat (TIKI) dan PT Tik Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Oleh Soeprapto Soeprono, bisnis ekspedisi mulai dijajaki pada tahun 1990, di mana pada 26 November di tahun tersebut, ia mendirikan JNE sebagai salah satu perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia.
Namun, Soeprapto Soeprono telah meninggalkan dunia ini pada tahun 2015. Sepeninggal dia, Tiki dan JNE dipegang oleh anak kandungnya yang menjadi Presiden Direktur, yakni Mohamad Feriadi Soeprapto.
2. Jet Lee
Nama Jet Lee mustahil dipisahkan dari tumbuhnya perusahaan ekspedisi yang kini telah menjadi decacorn Indonesia, yakni PT Global Jet Express atau J&T.
Hingga saat ini, jangkauan kerja J&T telah sampai di wilayah internasional, seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Singapura, Kamboja, hingga China. Sebagai informasi, sebelum mendirikan J&T, Jet Lee memegang posisi sebagai CEO Oppo Indonesia.
3. Rusdi Kirana
Rusdi Kirana adalah bos perusahaan penerbangan Lion Air yang juga mengembangkan bisnisnya ke bidang ekspedisi, yakni Lion Parcel.
Baca Juga: 5 Fakta Hidup Konglomerat Bambang Sutantio, Pendiri Cimory yang Memiliki Kekayaan 24 Triliun!
Punya ciri khas ketimbang beberapa perusahaan ekspedisi yang lain, target konsumen Lion Parcel adalah pelaku UMKM.
4. Theodore Parmadi Rachmat
Konglomerat ekspedisi terbesar Indonesia yang terakhir adalah Theodore Parmadi Rachmat yang merupakan pemilik dari PT Tri Adi Bersama atau Anteraja, sebuah perusahaan ekspedisi yang berdiri di tahun 2019.
Meski tergolong belum lama berdiri, Anteraja kini cukup berkembang pesat dan bahkan bisa mengalahkan ekspedisi lain yang telah lama berdiri.
Demikian penjelasan mengenai konglomerat ekspedisi terbesar di Indonesia sebagaimana di atas.
Baca Juga: Kemensos Tak Tahu Menahu Soal Kerja Sama Bansos Presiden dengan JNE