Sonora.ID - Nama ilmiah ikan cupang adalah betta glamens, sehingga disebut juga dengan ikan cupang.
Menurut People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), cupang berasal dari Asia Tenggara, di mana mereka hidup di perairan dangkal rawa, kolam, atau sungai yang bergerak lambat.
Ikan cupang adalah ikan akuarium populer yang dikenal karena warnanya yang mencolok, sisik yang berwarna-warni, dan sirip yang panjang seperti rok.
Ikan cupang dikenal teritorial dan akan bertarung jika ditempatkan berdekatan atau saat melihat bayangannya.
Karena keindahan yang dimiliki ikan satu ini membuat ikan ini memiliki komoditas nilai yang cukup tinggi.
Menurut dari situs web milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, pengiriman ikan cupang dari Batam ke Malaysia dan Singapura mencapai 14.225 ekor dengan nilai Rp 271,28 juta dalam kurun waktu setahun.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ternyata Ini Alasan Harga Ikan Cupang Mahal
Ciri khas lagi yang dimiliki oleh cupang jantan selain keindahan dari ekor dan warna yang dimilikinya, cupang jantan pada saat hendak kawin dengan betina ia akan membangun sarang gelembung untuk anak-anak mereka dengan mulut dan berusaha untuk melindungi bayi mereka dari pemangsa.
Ikan cupang juga mirip manusia dimana lebih aktif di siang hari dan tidur di malam hari, serta membutuhkan kegelapan untuk mendapatkan istirahat malam yang baik.
Ikan ini juga memiliki rata-rata masa hidup sekitar dua tahun dengan ukurannya mencapai delapan sentimeter.
Pada awalnya di alam liar, cupang jantan tidak memiliki keindahan seperti sirip dengan warna-warna yang menarik. Untuk beberapa jenis-jenis ikan cupang yang cukup populer dan dapat ditemui di setiap toko ikan, diantaranya yaitu:
Cupang Combtail memiliki bentuk atau ukuran yang biasa pada ekornya, tetapi yang membedakan cupang jenis ini adalah anyaman dan pari yang memanjang melalui sirip ekor itu sendiri dengan tampilan yang sedikit berduri pada ujungnya.
Cupang Halfmoon memiliki berbentuk bulat, sehingga siluet ekornya terlihat seperti setengah lingkaran sehingga mendapat julukan “Halfmoon”. Bahkan ekor bulat besar tersebut menyebar hingga mencapai 180 derajat, sehingga sirip saling tumpang tindih, membuat ikan terlihat seperti bunga yang mekar
Cupang Plakat berbeda dengan jenis cupang sebelumnya yang memiliki ekor panjang dan lebar, pada jenis ini justru memiliki ekor pendek dan bulat, sehingga beberapa orang mengira mereka betina. Selain dikira betina jenis ini juga sekilas seperti cupang liar, tetapi karena tidak memiliki beban pada sirip dan ekor jenis ini memiliki kemampuan berenang yang lebih cepat dan memiliki warnanya yang berwarna-warni pada tubuhnya.
Cupang HMPK, sesuai namanya jenis ini merupakan percampuran antara cupang jenis halfmoon dengan plakat. Percampuran dua jenis tersebut dilakukan untuk membiakkan agar memiliki ekor yang lebih besar dari jenis plakat biasanya, sehingga pada saat ekornya mengembang seolah membentuk huruf “D”.
Baca Juga: Dari Cupang menjadi Cuan, Ikan Hias yang Bukan Sekadar Tren Sesaat