Palembang, Sonora.ID - Syarif Dayan, Suara Sahabat Palembang kepada sonora (25/08/2022) mengatakan bahwa ada hari Anjing Sedunia yang diperingati setiap tanggal 26 Agustus.
“ Berawal di Amerika Serikat. Tujuan utama Hari Anjing Sedunia adalah untuk mendorong orang-orang untuk memberi kehidupan yang layak bagi anjing. Kami menetapkan tonggak dahulu sehingga tahun-tahun mendatang bisa menjangkau banyak orang. Ini bukan perkumpulan orang-orang cinta atau sayang binatang tapi mengajak orang untuk lebih memperhatikan hewan dalam hal ini anjing,” ujarnya.
Suara Sahabat Palembang memperingati Hari Anjing Sedunia dengan melakukan unjuk rasa senyap di Bundaran Air Mancur mulai pukul 8.30 hingga 10.30 pada tanggal 26 Agustus 2022.
“Pesertanya gabungan dari kawan anjing dan kucing, tapi mayoritas orang kucing,” ujarnya.
Baca Juga: Waspadai 5 Gejala Infeksi Akibat Gigitan Kucing, Ada yang Bisa Sebabkan Rabies
Ia mengatakan di kota Palembang belum ada pasti jumlah anjing yang terdata. Hal ini karena belum ada kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan secara mandiri.
“ Upaya itu bukan tidak dilakukan pemerintah. kami terjun kelapangan tidak dibayar. Masyarakat tidak ada kesadaran untuk mendaftar, harus dari pintu kepintu. Kemungkinan gerakan Palembang Bebas Rabies 2024 sulit terlaksana,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa anjing diliarkan karena pemiliknya tidak punya tempat memeliharanya.
Sesuai perwali 38 tahun 2020 diatur hak dan kewajiban pemelihara anjing.
Ketika hewan peliharaan menganggu masyarakat bisa disita, pemiliknya bisa kena sanksi undang-undang.
Tapi karena penegakan lemah banyak korban dijalan. Tahun 2019 ada penyitaan anjing di salah satu kecamatan.
Anjing disita tapi dimusnahkan karena sat.pol.pp tidak punya tempat penyimpanan.
Keterbatasan petugas dinas pertanian juga menjadi kendala dalam mengurus hewan pembawa rabies di kota Palembang.
Petugas dinas pertanian yang mengurus hewan pembawa rabies berjumlah 10 orang sementara hewan yang ada lebih dari 10 ribu hewan.
“ keberadaan kelompok masyarakat penting, jangan sampai pemerintah kewalahan mengurus masalah anjing. Seperti di Bali jumlah anjing liar yang sangat banyak. Palembang jangan sampai ada yang tergigit dan mati, akhirnya semua anjing yang berkeliaran jadi korban, pemeliharanya tidak mendapat sanksi. Pemerintah perlu memberi dukungan dan ruang kepada kami,” ujarnya.
Ia mengatakan Suara sahabat ingin mendorong masyarakat agar menyayangi hewan terutama anjing.
Kota Palembang adalah kota internasional, mesti ramah bagi semua manusia, hewan dan pohon.
Ketika Palembang bisa menjadi contoh maka tidak ada lagi keluhan masyarakat, hewan bebas keliaran kemanapun.
“ Hewan adalah bagian kehidupan manusia. Kita berbagi kehidupan dengan hewan. Perlakukan dengan baik, silahkan pelihara hewan apapun tapi jangan sampai merugikan orang lain. Bertanggung jawab kepada hewan peliharaan dengan memberi vaksinasi. Ketika memperlakukan mahluk lain sebagai diri kita maka kita akan mendapat kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Baca Juga: Heboh Anggota Dewan Palembang Lakukan Penganiayaan, Begini Respon Pemkot