Sonora.ID - Di Indonesia, kebebasan beragama telah dijamin dan tertuang langsung dalam dalam Pasal 29 ayat dua UUD NRI 1945.

Kita sangat beruntung karena kita tinggal di sini. Pasalnya, di dunia bagian lain terdapat negara yang tidak ada kebebasan beragama sama sekali.

Apa alasan di balik hal tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja simak negara yang tidak ada kebebasan beragama berikut ini dilansir dari Big Think.

Baca Juga: 5 Negara Eropa dengan Populasi Muslim Terbanyak, Rusia sampai Puluhan Juta

1. Myanmar

Myanmar, negara yang sebelumnya bernama Burman, mengalami kebrutalan konflik antara pasukan pemerintah dan minoritas muslim Rohingya.

Hal itu sontak menarik perhatian dunia pada 2017. Kelompok muslim Rohingya memang telah ditolak kewarganegaraannya sejak 1982.

Setelah Rohingya menyerang kantor polisi dan pangkalan militer pada Agustus 2017, tanggapan brutal pemerintah adalah membakar bagian-bagian Negara Bagian Rakhine yang merupakan tempat tinggal 1,1 juta orang Rohingya, hingga rata dengan tanah.

Konflik berdarah ini telah mengakibatkan sekitar 70.000 orang mengungsi ke Bangladesh untuk berlindung, dan sekitar 23.000 orang di Myanmar menjadi pengungsi internal.

Bagi banyak orang, tampaknya pemerintah Myanmar secara aktif terlibat dalam operasi pembersihan etnis yang mengerikan terhadap Rohingya.

2. Cina

Cina mengizinkan “kegiatan keagamaan yang normal,” tetapi tidak benar-benar merinci apa yang dimaksud dengan “normal”.

Pemerintah secara resmi mengakui sistem kepercayaan Buddha, Tao, Muslim, Katolik, dan Protestan, tetapi ada laporan luas tentang serangan terhadap sekte lain, yang paling terkenal adalah Falun Gong dan Muslim Uighur.

Menurut laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat 2016, ada klaim bahwa pemerintah Cina “melecehkan secara fisik, metahan, metangkap, menyiksa, menjatuhi hukuman penjara, atau melecehkan penganut kelompok agama yang terdaftar dan tidak terdaftar.”

Baca Juga: 5 Negara Paling Tidak Terpelajar, Warganya Mayoritas Buta Huruf!

3. Eritrea

Pemerintah Eritrea terus menekan kebebasan beragama untuk komunitas agama yang tidak terdaftar.

Pelanggaran kebebasan beragama yang sistematis, terus-menerus, dan berat termasuk penyiksaan atau perlakuan buruk lainnya terhadap tahanan agama, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang tanpa dakwaan, dan pelarangan berkepanjangan kegiatan keagamaan publik dari kelompok agama yang tidak terdaftar.

Tak hanya itu, Pemerintah Eritrea juga campur tangan dalam urusan internal kelompok agama yang terdaftar.

Situasi di Eritrea sangat buruk terutama bagi orang Kristen Evangelis dan Pentakosta yang tidak terdaftar dan juga pemeluk agama Saksi-Saksi Yehuwa.

4. Iran

Laporan USCIRF menuduh Iran melakukan kampanye sistemik terhadap kebebasan beragama melalui pelecehan, penangkapan, dan pemenjaraan bagi Baha'i, mualaf Kristen, Muslim Sunni, dan bahkan perbedaan pendapat muslim Syiah.

Bahkan, sejak pemilihan Presiden Hassan Rouhani pada tahun 2013, jumlah orang yang dipenjara karena keyakinan agama mereka telah meningkat secara dramatis.

5. Korea Utara

Meskipun sulit untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi di Korea Utara sebagai negara yang begitu tertutup, menurut USCIRF, kebebasan beragama atau berkeyakinan di Korea Utara tidak ada.

Warga ditekan dan diharapkan untuk menyembah negara, dan khususnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Meski begitu, ada laporan bahwa sekitar 1,2% hingga 5,1% warga Korea Utara diam-diam mempraktikkan agama di sana.

Baca Juga: 5 Negara yang Kekurangan Laki-Laki, Tertarik Cari Jodoh di Sana?

6. Sudan

Sudan beroperasi di bawah interpretasi ketat hukum Syariah, memberlakukan hukuman hudud pada Muslim dan non-Muslim.

USCIRF mengatakan negara itu menentang pendirian komunitas Kristen mana pun dan telah menangkap para pemimpin Kristen.

Itulah negara yang tidak ada kebebasan beragama di mana kelompok tertentu menjadi sasaran penganiyaan. Ngeri, ya?