Sonora.ID - Sempat terkenal karena menjadi lokasi syuting Ada Apa Dengan Cinta (AADC), Kwitang juga menjadi salah satu sentra buku legendaris sebagai gudangnya jagoan silat dan tempat yang banyak menyimpan misteri. 

Kisah tragis Nyai Dasima melekat di kala mendengar Kwitang. Kisah ini menceritakan pembunuhan Dasima yang merupakan seorang nyai dan bertuan Edward W, seorang warga Inggris. 

Tak hanya itu, cerita pembunuhan gadis pribumi bisa didengarkan lewat siniar Tinggal Nama bertajuk “Ekor Pembunuhan Nona Kwitang Pt.1”

Asal Usul Kwitang

Nama Kota Kwitang berasal dari seorang pengembara bernama Kwee Tang Kiam asal China yang datang ke Batavia pada abad ke-17.

Melansir Kompas.com, Kwee Tang Kiam adalah seorang pedagang obat sekaligus ahli bela diri kuntau. 

Oleh karena kecerdikan dan kepintaran usahanya, Kwee Tang Kiam mampu menguasai semua tanah yang berada di lingkungan tempat tinggalnya. 

Namun, kejayaan Kwee Tang Kiam memudar setelah tanah miliknya sedikit demi sedikit dijual oleh anaknya yang gemar berjudi. Tanahnya dijual kepada orang-orang keturunan Arab yang bermukim di daerah itu.

Baca Juga: Misteri di Balik Boeing 737 yang Terparkir di Lapangan Bali Selama Bertahun-tahun

Masjid Kwitang

Setelah tanah Kwee Tang Kiam beralih tangan ke orang-orang keturunan Arab, komunitas Arab ini kemudian mendirikan Masjid Kwitang yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1963.

Berada di bawah kepemimpinan Habib Kwitang alias Habib Ali Alhabsyi, didirikan juga Majelis Taklim tertua se-Jakarta yang kemudian dikenal dengan Majelis Taklim Kwitang.

Dari segi arsitektur, Masjid Al-Riyadh Kwitang dirancang dengan cukup megah. Dari luar, tampak masjid dicat dengan warna putih yang mendominasi.

Bangunannya sendiri memiliki dua lantai. Lantai pertama dimanfaatkan untuk salat. Selain untuk tempat ibadah, masjid ini juga difungsikan sebagai madrasah atau tempat belajar yang berada di lantai kedua. 

Ilmu Silat Kwitang 

Ilmu silat Kwitang pernah disegani kala itu. Saking terkenalnya, ilmu silat Kwitak sempat dikisahkan dalam novel Nyai Dasima (1896), Nyai Dasima tewas dibunuh oleh seorang jago silat asal Kwitang. 

Selain itu, terdapat perguruan silat dengan nama “Mustika Kwitang” yang merupakan salah satu perguruan silat tertua di Jakarta.

Melansir Kemendikbud, Mustika Kwitang berdiri pada tanggal 27 September 1948, bertepatan dengan diselenggarakannya PON pertama di Solo. Adapun Mustika Kwitang didirikan oleh tokoh yang cukup dikenal di kalangan persilatan Jakarta, yaitu J. Muhammad Djaelani. 

Hal yang menarik dari aliran silat Mustika Kwitang, yakni berpadunya ilmu silat Cina dan silat Betawi. 

Simak kisah pembunuhan gadis Pribumi yang terjadi pada tahun 1914, penemuan sosok mayat yang bersandar di kuburan bisa kamu dengarkan lewat siniar Tinggal Nama episode “Ekor Pembunuhan Nona Kwitang Pt.1” 

Baca Juga: Jadi Istana Kerajaan Jin, 5 Misteri Gunung Lawu Ini Bikin Bulu Kudukmu Merinding