Contoh saja, dia pada akhirnya akan menjelek-jelekkan orang lain, seperti mantannya untuk menyanjung dirimu.
Pelaku dari love bombing biasanya mencoba pasangan senang dengan sanjungan untuk memenuhi kebutuhan keinginan tertentu.
Baca Juga: Mengapa Jomblo Mungkin Lebih Baik daripada Berada dalam Hubungan?
2. Suka semua hal yang disukai pasangan
Memiliki kesamaan dengan pasangan adalah yang sangat wajar seperti hobi menonton film, makan atau mungkin bermain game.
Di sisi lain, dalam sebuah hubungan yang sehat seringkali akan menemukan sebuah perbedaan minat dan pendapat.
Namun, saat pelaku melakukan love bombing, Anderson mencatat pelaku seolah-olah menyukai semua hal dari pasangannya.
Jadi sebaiknya kamu harus bisa membedakan cara pasanganmu menghargai perbedaan dan sekadar memanipulasi.
3. Tak pernah ingin lepas
Memang betul bersamaan menghabiskan waktu dengan pasangan adalah hal yang menyenangkan.
Namun, hal ini tidak seromantis yang dibayangkan jika kamu terjerat dalam sebuah love bombing.
Pelaku love bombing akan membuatmu terus bersamanya dan sampai-sampai kamu tdak punya waktu untuk diri sendiri.
Meski ini awalnya terlihat perhatian dan protektif, hal ini ternyata sebuah taktik posesif untuk mengendalikan dan mengisolasi pasangannya dari orang lain.
Si pelaku akan terus berusaha membuat kamu ketergantungan padanya.
Baca Juga: Motivator: Ini Penyebab Ghosting yang Terjadi di Kehidupan Masyarakat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai, 3 Tanda "Love Bombing" di Awal Hubungan"