Ia menegaskan, permasalahan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan pondasi atau struktur bagunan jembatan.
"Kemungkinan juga dipengaruhi oleh kondisi tanah rawa di tempat kita yang labil, dan juga karena pengaruh pasang surut air," tambahnya lagi.
Ia menambahkan, karena status bangunan jembatan masih dalam tahap pemeliharaan pihak ketiga atau kontraktor, sehingga permasalahan tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor pelaksana.
Pihaknya pun akan meminta kontraktor kembali melapisi bagian oprit dengan aspal, agar sehingga tak ada lagi jarak yang membuat ketidaknyamanan bagi pengendara saat melintas.
"Kami minta pengendara untuk tetap berhati-hati ketika melintas di sana," pungkasnya
Disisi lain, juga beredar video yang menunjukkan kondisi jembatan yang menelan biaya Rp 94,6 M itu amblas atau mengalami penurunan.
Dalam video yang berdurasi 1 menit itu, si pembuat video mengatakan bahwa ada bagian besi pada pagar jembatan yang patah.
"Sepertinya ada bagian besi yang patah, mungkin karena bagian tanahnya amblas atau pondasi yang tidak kuat," ujar si pembuat video.
"Terus kondisi jalannya lumayan tinggi (akibat penurunan) kira-kira 10 cm," imbuhnya sambil menunjukkan bagian jalan yang amblas.
Kemudian, pembuat video mengarah ke bagian sisi jembatan untuk menunjukkan penanganan yang dilakukan akibat amblesnya bagian oprit tersebut.
"Disini terlihat turun (bagian jalannya) tapi cuma di semen. Penurunan nya sekitar 10 sampai 15 cm," katanya.
Baca Juga: Restu H. Isam Jadi Kunci, MRK Beri Sinyal Maju Pilgub Kalsel