Sonora.ID - Manusia sudah lama mengonsumsi karbohidrat namun ini menjadi sebuah studi baru bahwa makanan ini memiliki peran dalam pertumbuhan otak manusia.
Berdasarkan studi baru tentang penelitian sejarah mikrobioma mulut manusia, dapat terlihat bahwa manusia purba telah mengonsumsi karbohidrat sejak 100.000 tahun yang lalu.
Menurut, Christina Warinner, peneliti dari Harvard University, pihaknya melihat bukti dari perilaku sangat kuno yang diperkirakan adalah bagian dari ensefalisasi atau pertumbuhan otak manusia.
Di mana, ini adalah bukti dari sumber makanan baru yang bisa dimanfaatkan oleh manusia purba pada saat itu yakni berupa bentuk akar, biji-bijian, dan bahkan sayuran bertepung.
Tetapi, karbohidrat terkadang mendapat reputasi buruk di beberapa kalangan penggiat diet. Pelaku diet seringkali dianjurkan untuk menghindari makanan yang berkarbohidrat tinggi.
Namun faktanya karbohidrat memiliki peran penting untuk diet gizi yang seimbang. Di mana, sekitar 45% - 65% asupan kalori harian manusia berasal dari karbohidrat.
Serta, karbohidrat juga dikategorikan menjadi dua, seperti karbohidrat kompleks (dikenal sebagai karbohidrat "baik") dan karbohidrat sederhana/olahan (yang biasa dikenal juga sebagai karbohidrat "jahat").
Menurutnya, Julie Smith, ahli diet di The University of Toledo Medical Center, biasanya kita akan mengonsumsi karbohidrat olahan dalam jumlah yang sangat tinggi dengan sedikit karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan segar dan sayuran.
Di mana, seharusnya kita mengisi setengah porsi dari piring dengan buah-buahan dan sayuran, seperempat porsi diisi seperti beberapa protein tanpa lemak, dan membatasi karbohidrat olahan pada seperempat porsi lainnya.
Baca Juga: Ingin Diet Tinggi Serat? Begini Cara Memasak Beras Merah agar Pulen dan Tidak Keras
Pengertian Karbohidrat Olahan
Yang, dimaksud karbohidrat olahan sendiri adalah gula dan pati yang telah diproses dan dimasukkan ke dalam makanan kemasan, seperti gula ataupun pati yang berasal dari biji-bijian alami, tapi dengan kulit terluar dan bagian bijinya yang sudah dihilangkan.
Pasalnya, dengan melewati proses pengolahan ini, vitamin, nutrisi, serta serat dalam biji-bijian akan berkurang.
Adapun anggapan karbohidrat olahan adalah karbohidrat "jahat", sedangkan karbohidrat kompleks dianggap sebagai karbohidrat "baik".
Di mana, karbohidrat olahan tidak banyak membantu menjaga kesehatan tubuh ini akan memberikan beberapa "kerugian" jika dikonsumsi seperti:
Jika, membandingkan karbohidrat olahan dengan biji-bijian yang utuh dan karbohidrat kompleks lainnya, maka karbohidrat olahan memiliki sumber yang rendah dengan vitamin dan mineral.
Di mana, dengan pengkonsumsian karbohidrat olahan membuat tubuh kita kurang serat. Seperti yang diketahui, bakteri usus sendiri juga bergantung pada serat sebagai bahan bakar. Namun, tanpa asupan serat, maka akan mengurangi pergerakan usus kita dan akan menimbulkan sembelit.
Dengan melakukan diet karbohidrat, maka biasanya akan dikaitkan dengan kondisi, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, obesitas, serta peningkatan kolesterol
Baca Juga: Cocok Buat Makan Siang, Ini Resep Simple Membuat Nasi Goreng Ikan Asin
Berbagai manfaat karbohidrat bagi tubuh
Sebenarnya, untuk menghindari karbohidrat, tak perlu sepenuhnya mengurangi konsumsi karbohidrat, tetapi usahakan menjalani pola hidup sehat.
Di mana, ada juga berbagai manfaat karbohidrat yang sangat berguna untuk tubuh kita, asal dikonsumsi dalam batasan yang ideal. Berikut, enam alasan pentingnya menjaga asupan karbohidrat di dalam fase diet:
Banyak dugaan bahwa karbohidrat dapat meningkatkan produksi serotonin, yaitu zat kimia otak yang dapat menciptakan perasaan senang.
Di mana, studi yang ada di Archives of Internal Medicine diungkapkan, bahwa mereka yang mengikuti diet rendah karbohidrat dalam setahun (kurang lebih 20-40 gr karbohidrat per harinya) akan mengalami lebih banyak depresi, kecemasan, serta kemarahan.
Para peneliti di Brigham Young University di Utah, AS menemukan, untuk mereka yang menambah asupan serat, umumnya akan kehilangan berat badan.
Namun, untuk mereka yang mengurangi serat dalam diet, akan memiliki berat badan yang meningkat.
Di mana, serat ini juga merupakan karbohidrat kompleks yang dapat membantu untuk merasa kenyang lebih lama, serta menjaga kesehatan pencernaan. Dan kedua hal ini dapat berkontribusi dalam menurunkan berat badan.
Baca Juga: Resep Membuat Nasi Panggang Tuna yang Lezat dan Mudah Dibuat
Dalam sebuah studi ditunjukkan, dengan adanya peningkatan asupan serat larut antara 5-10 gr per hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol “jahat” sebesar 5%.
Di mana, individu yang mengonsumsi lebih banyak biji-bijian utuh akan cenderung memiliki kolesterol LDL yang lebih rendah, serta kolesterol HDL atau kolesterol "baik" yang lebih tinggi.
Dengan penggantian biji-bijian olahan menjadi biji-bijian utuh dapat mengurangi lemak tubuh total dan lemak perut.
Hal ini berdasarkan juga dari hasil studi yang dimuat dalam Journal of Nutrition. Di mana, dalam studi ini, orang dewasa yang memakan 3 porsi biji-bijian utuh per hari memiliki lemak tubuh 2,4% lebih sedikit dan lemak perut 3,6% yang lebih sedikit daripada mereka yang hanya memakan biji-bijian utuh kurang dari seperempat porsi.
Studi yang dilakukan para peneliti di Tufts University, menyatakan individu yang melakukan diet rendah kalori mendapatkan hasil tes memori kerja dan memori visuospasial (seperti mengingat lokasi di peta) akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Journal of Nutrition menyatakan bahwa sarapan karbohidrat kompleks, seperti oatmeal dan sereal tiga jam, sebelum berolahraga akan dapat membantu membakar lemak lebih banyak. Di mana, dalam studi ini, memakan karbohidrat kompleks akan lambat dicerna sehingga tidak meningkatkan gula darah.