Dalam keadaan semacam ini, jantung sejurus akan berhenti berdetak dan gagal memompa darah ke seluruh tubuh.
Kondisi sudden cardiac arrest bisa dilatarbelakangi oleh pelbagai masalah kesehatan: kolesterol, diabetes, hingga faktor genetik.
2. Serangan Jantung
Berbeda dengan sudden cardiac arrest, serangan jantung terjadi ketika aliran darah menuju otot-otot jantung terhambat.
Akibatnya, jantung tak bisa menerima pasokan energi yang berasal dari darah.
Dalam pelbagai kasus serangan jantung ketika tidur, diketahui bahwa jantung masih bisa berdetak, meski otot-otot di dalamnya rusak akibat tak menerima oksigen.
Umumnya, serangan jantung semacam ini diderita oleh mereka yang punya penyakit jantung koroner.
3. Sudden Arrhytmia Death Syndrome (SADS)
SADS pada umumnya diwakili oleh fenomena kematian mendadak yang mayoritas terjadi pada anak muda.
Baca Juga: Manfaat Daun Bawang Bagi Kesehatan, Ternyata Baik untuk Jantung!
Kondisi SADS umumnya dilatarbelakangi oleh faktor keturunan, di mana dinding otot jantung orang yang bersangkutan cenderung menebal.
Lantaran kondisi tersebut, sistem kelistrikan jantung sejurus akan terganggu, yang mana hal tersebut menjadi duduk perkara detak jantung yang tak teratur.
Dalam kondisi yang parah, SADS bisa menyebabkan kematian mendadak pada penderitanya.
4. Sleep Anea
Sleep anea, atau yang biasa disebut gangguan tidur apnea, juga bisa jadi salah satu penyebab seseorang meninggal mendadak ketika tidur.
Kondisi sleep anea terjadi ketika seseorang berhenti bernapas sewaktu tidur selama sepuluh detik dan berulang selama lima kali dalam satu jam.
Sleep anea adalah gangguan tidur yang amat rawan bagi orang dengan riwayat obesitas atau penyakit jantung.
Demikian penjelasan mengenai penyebab seseorang mati mendadak ketika tidur sebagaimana di atas.
Baca Juga: Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil, Ternyata Beda Tipis!