Namanya ialah Dewi Ramdhani, Lahir pada Semarang, 30 Oktober 1997, ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara, anak cantik yang berasal pasangan Kamaruddin serta Siti Zubaidah. Dewi adalah panggilan kesehariannya, dia terlahir di lingkungan dan keluarga dengan keadaan yang sangat sederhana.
Ketika Dewi berumur 6 tahun, Dewi memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Semarang, kemudian setelah lulus beliau melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Semarang di tahun 2009. Selepas lulus dari Sekolah Menengah Pertama di tahun 2012, dia mengikuti Pamannya tinggal di kota Yogyakarta dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengan Atas xx Kota Yogyakarta.
Ketika Dewi menginjak kelas X SMA tersebut, Dewi mengikuti lomba menulis puisi antar sekolah se-Kota Yogyakarta, beserta puisinya yang berjudul “ Tak pulang dirunding kayang” menjadi kampiun ke 3 pada perlombaan tersebut.
Pastinya saja hal tersebut dapat membuat hatinya menjadi senang dan semakin bersemangat untuk mengembangkan bakat menulis, terutama menulis goresan puisi-puisi bertemakan lingkungan. Baginya lingkungan merupakan keliru satu aspek penting pada kehidupan karena lingkungan yang bersih serta asri bisa membentuk jiwa insan bertenaga dan sehat.
Saat ini Dewi masih duduk pada kelas XII Sekolah Menengah Atas jurusan Bahasa, setelah lulus nanti gadis berkulit hitam anggun ini berencana buat melanjutkan kuliah di jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Aida Nayla Khairun seorang siswi kelas XII dari SMK Negeri 14 Serang Jurusan Komputer lahir dan tumbuh dengan baik di kota tercintanya, Kota Serang. Aida dilahirkan oleh ibunya yang cantik pada tanggal 15 Agustus 2000.
Aida merupakan salah satu murid yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap dunia perfilman, khususnya Marvel. Selain menyenangi bidang tersebut, Aida juga sangat menaruh ketertarikan dalam bidang yang berhubungan dengan binatang. Bagi Aida sendiri, binatang merupakan makhluk hidup yang memiliki beberapa persamaan dengan manusia.
Semasa kecil Aida pernah tinggal di dekat tol yang ada di Semarang, setiap hari cuaca disana sangatlah panas. Cuaca panas itu membuat Aida kegerahan setiap hari. Hal itulah yang kemudian membuat Aida tersadar bahwa adanya pemanasan global disebabkan manusia karena selalu mengendarai kendaraan bermotor yang membuat udara menjadi banyak polusi dan membuat lapisan ozon menipis.
Aida langsung tanggap untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di kesehariannya. Aida memilih untuk naik sepeda atau kuda untuk menuju ke sekolahnya.