Sonora.ID - Karya tulis yang berisi fakta yang menceritakan tentang hidup seseorang ini menjadi salah satu materi pelajaran pada saat duduk di bangku sekolah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi adalah bentuk teks dari perjalanan hidup atau riwayat hidup seseorang yang disusun oleh orang lain, atau karya tulis yang memuat susunan dari perjalanan hidup nyata yang dijalani oleh seorang tokoh.
Berbeda dengan biografi yang ditulis dengan sudut pandang orang ketiga atau orang lain, autobiografi adalah biografi yang ditulis dengan sudut pandang orang pertama alias diri sendiri.
Sudut pandang yang berbeda pastinya akan menghasilkan tulisan yang juga berbeda.
Ada sensitivitas, perasaan, dan emosi yang mungkin bisa lebih detail disampaikan ketika biografi ditulis oleh diri sendiri. Di sisi lain, hal ini biasanya terbatas pada pandangan diri sendiri kepada diri dan tidak adanya pandangan orang lain.
Tak sedikit orang-orang besar yang membuat autobiografi, bahkan tak sedikit buku yang bergenre autobiografi untuk memberikan kisah inspiratif dalam kehidupannya.
Pada kehidupan sehari-hari, teks autobiografi bisa ditulis untuk memperkenalkan diri.
Dikutip dari Gramedia.com, autobiografi adalah kisah, cerita, atau teks ditulis sendiri atau ditulis oleh orang yang memiliki kisah atau cerita hidup.
Baca Juga: Sinopsis Film 'Istirahatlah Kata-Kata' Kisah Pelarian Wiji Thukul di Era Soeharto
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah 6 contoh biografi diri sendiri atau autobiografi.
Namanya ialah Dewi Ramdhani, Lahir pada Semarang, 30 Oktober 1997, ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara, anak cantik yang berasal pasangan Kamaruddin serta Siti Zubaidah. Dewi adalah panggilan kesehariannya, dia terlahir di lingkungan dan keluarga dengan keadaan yang sangat sederhana.
Ketika Dewi berumur 6 tahun, Dewi memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Semarang, kemudian setelah lulus beliau melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Semarang di tahun 2009. Selepas lulus dari Sekolah Menengah Pertama di tahun 2012, dia mengikuti Pamannya tinggal di kota Yogyakarta dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengan Atas xx Kota Yogyakarta.
Ketika Dewi menginjak kelas X SMA tersebut, Dewi mengikuti lomba menulis puisi antar sekolah se-Kota Yogyakarta, beserta puisinya yang berjudul “ Tak pulang dirunding kayang” menjadi kampiun ke 3 pada perlombaan tersebut.
Pastinya saja hal tersebut dapat membuat hatinya menjadi senang dan semakin bersemangat untuk mengembangkan bakat menulis, terutama menulis goresan puisi-puisi bertemakan lingkungan. Baginya lingkungan merupakan keliru satu aspek penting pada kehidupan karena lingkungan yang bersih serta asri bisa membentuk jiwa insan bertenaga dan sehat.
Saat ini Dewi masih duduk pada kelas XII Sekolah Menengah Atas jurusan Bahasa, setelah lulus nanti gadis berkulit hitam anggun ini berencana buat melanjutkan kuliah di jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Aida Nayla Khairun seorang siswi kelas XII dari SMK Negeri 14 Serang Jurusan Komputer lahir dan tumbuh dengan baik di kota tercintanya, Kota Serang. Aida dilahirkan oleh ibunya yang cantik pada tanggal 15 Agustus 2000.
Aida merupakan salah satu murid yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap dunia perfilman, khususnya Marvel. Selain menyenangi bidang tersebut, Aida juga sangat menaruh ketertarikan dalam bidang yang berhubungan dengan binatang. Bagi Aida sendiri, binatang merupakan makhluk hidup yang memiliki beberapa persamaan dengan manusia.
Semasa kecil Aida pernah tinggal di dekat tol yang ada di Semarang, setiap hari cuaca disana sangatlah panas. Cuaca panas itu membuat Aida kegerahan setiap hari. Hal itulah yang kemudian membuat Aida tersadar bahwa adanya pemanasan global disebabkan manusia karena selalu mengendarai kendaraan bermotor yang membuat udara menjadi banyak polusi dan membuat lapisan ozon menipis.
Aida langsung tanggap untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di kesehariannya. Aida memilih untuk naik sepeda atau kuda untuk menuju ke sekolahnya.
Aku lahir di Papua 12 Januari 1997, namun saat ini aku tinggal di kota Jakarta dan menjadi salah satu siswa di kelas X, SMA Negeri 21 Jakarta jurusan IPS. Aku memiliki hobi-hobi yang berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan dan juga berolahraga. Bagiku tumbuhan dan kesehatan adalah dua hal penting yang berkaitan antara satu dengan lainnya.
Semasa kecil aku pernah tinggal di dekat sungai Ciliwung, setiap musim hujan rumahku pasti kebanjiran oleh luapan sungai tersebut. Aku bersama keluargaku kemudian mengungsi ke tempat pengungsian sementara sampai banjir mereda.
Hal itu terus saja terulang dari tahun ke tahunnya seperti tanpa ada pemecahan. Menginjak tahun pertama di SMA, aku mulai sadar bahwa permasalahan banjir sebetulnya bukan sekadar tanggung jawab pemerintah saja.
Baca Juga: 7 Contoh Resensi Novel beserta Strukturnya, Lengkap dengan Penjelasan
Namaku Desika Sartika biasa dipanggil Tika, aku lahir di Kisaran tepat pada tanggal 7 Februari 2002. Aku anak pertama dari empat bersaudara, satu adik perempuan dan dua adik laki-laki, kami saling sayang menyayangi.
Aku anak dari ayah dan ibu yang sangat luar biasa di bumi ini, ayah ku bernama Kasharun dan ibuku Siti Rumaiyah. Mereka sangat handal mendidik dan membimbing kami anak-anaknya, kami dari keluarga yang sederhana namun selalu bahagia.
Di tahun 2013, aku pindah ke Medan dan melanjutkan sekolahku ke tingkat SMP di salah satu SMP di kota medan. Setelah itu, di tahun 2016 aku memasuki jenjang SMA, di salah satu SMA di kota Medan.
Dari dulu aku ingin sekali meneruskan sekolahku ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke Universitas. Namun apa daya, ayah dan ibuku tidak bisa membiayai uang kuliahku yang begitu mahal.
Alhasil, setelah tamat sekolah aku kerja di salah satu supermarket di kota Medan demi menggapai impianku. Beberapa tahun kemudian aku mendaftarkan diri ke Universitas di Medan, berharap uangku cukup untuk mendaftar.
Namun sayang, uang tabunganku masih belum cukup, aku sempat berputus asa untuk tidak akan lagi mendaftarkan diriku kuliah. Impianku tidak musnah, aku gunakan cara demi cara, aku bercita-cita menjadi seorang guru, menurutku pintar itu bukan sekadar teori tapi pintar karena sering di asah kemampuannya.
Nuraeni tinggal di kota Bandung dan menjadi salah satu siswi kelas XI, SMA Negeri 76 Bandung Jurusan IPA. Ia lahir di Ambon pada tanggal 10 Januari 1999. Selain memiliki ketertarikan dalam bidang yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan ia juga memiliki hobi berolahraga, terutama jogging.
Baginya tumbuhan dan kesehatan penting dan saling berkaitan satu sama lainnya. Semasa kecil dia pernah tinggal di dekat kali Ciliwung dan setiap musim hujan rumahnya selalu kebanjiran dan kemudian mengungsi ke tempat penampungan. Kejadian tersebut terus terulang dari tahun ke tahunnya.
Itulah yang membuat hatinya tergerak untuk ikut menyadarkan masyarakat agar tak membuang sampah sembarangan. Dia pun kemudian bergabung dengan komunitas peduli lingkungan di Kota Jakarta.
Saat ini, Nuraeni tinggal bersama ayahnya yang berprofesi sebagai pegawai swasta di perumahan Puri Makmur no 103 Kemang. Selain aktif di komunitas peduli lingkungan, ia juga aktif di komunitas sepeda Batavia, komunitas tanaman hias dan juga komunitas parkour Jakarta Selatan.
Baca Juga: 6 Contoh Teks Eksplanasi Banjir beserta Strukturnya, Lengkap
Nia Andania, lahir di Surabaya, 1 Juli 1997, ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara, buah dari pasangan Romi dan Siti Sarah. Nia adalah panggilan akrabnya, ia terlahir di keluarga yang sangat sederhana, ayahnya seorang guru honorer di sebuah madrasah tsanawiyah, sementara ibunya bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu tak jauh dari rumahnya. Sejak kecil dia selalu dinasehati oleh ayahnya untuk selalu rajin beribadah, jujur dan baik terhadap sesama.
Ketika menginjak kelas X SMA, dia mengikuti lomba menulis puisi antar sekolah se-Kota Bandung dan puisinya yang berjudul “Senja di Barat Cikapundung” menjadi juara ke 3 dalam perlombaan tersebut.
Tentu saja ini membuat hatinya senang dan semakin bersemangat dalam menulis, terutama puisi-puisi bertemakan lingkungan. Baginya lingkungan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan karena lingkungan yang bersih dan asri dapat membuat jiwa manusia kuat dan sehat.