Kekalahan Jepang ini memberi dampak pada Indonesia selaku negara jajahannya sehingga muncul ketegangan antara golongan tua dan golongan muda tadi.
Mereka beradu argumen kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Saat itu, warga Indonesia dilarang mendengarkan radio luar negeri. Akan tetapi, kabar bahwa Jepang mengalah pada Sekutu sampai ke telinga Sutan Syahir setelah ia mendengar berita lewat radio gelap.
Ia pun mendesak Soekarno-Hatta agar segera melakukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tapi mereka tidak setuju sebab ingin proklamasi dilakukan lewat PPKI, badan kemerdekaan buatan Jepang.
Diakibatkan ketidakpuasan akan keputusan tersebut, golongan muda menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, salah satu kecamatan di Karawang, guna menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Strategi tersebut pun berhasil sehingga proklamasi benar-benar dilakukan keesokan harinya pada 17 Agustus 1945.
Baca Juga: CATAT! Ini Perbedaan AM dan PM yang Wajib Kamu Ketahui Mulai Sekarang
Tokoh Peristiwa Rengasdengklok
Seperti yang telah dijelaskan, tokoh terjadinya peristiwa Rengasdengklok terbagi menjadi golongan tua dan muda, yakni sebagai berikut.
Golongan Tua
Tokoh-tokoh yang kerap disebut sebagai golongan tua adalah Soekarno-Hatta serta para pengurus BPUPKI dan PPKI.
Golongan Muda
Adapun golongan muda berjasa yang menjadi tokoh terjadinya peristiwa Rengasdengklok yaitu:
Baca Juga: Kupas Tuntas Definisi dan Sejarah Podcast yang Perlu Kamu Tahu
Demikian latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok serta tokoh di baliknya. Semoga bermanfaat!