Deviasi Anggaran Tinggi, 10 SKPD di Banjarmasin Dapat Rapor Merah

5 September 2022 15:30 WIB
Balai Kota Banjarmasin (dok)
Balai Kota Banjarmasin (dok) ( Smart FM / Jumahuddin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Tercatat ada 10 SKPD di lingkungan Banjarmasin mendapat rapor merah, lantaran deviasi anggarannya terbilang masih tinggi.

Satu diantaranya yang tertinggi adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin.

Iwan Ristianto, Sekwan DPRD Kota Banjarmasin pun tak menampik hal itu.

"Deviasi ini sisa-sisa kegiatan. Kalau pengerjaan fisiknya sudah hampir 100 persen," ujarnya, saat ditemui Smart FM usai Evaluasi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan dan Penyerapan Anggaran Tahun 2022, di aula Kayuh Baimbai, Senin (05/9) pagi

Iwan membeberkan, deviasi yang dialami instansinya mencapai sekitar Rp12 M, dari sisa-sisa kegiatan yang tidak dikerjakan.

Baca Juga: Atasi Anjal, Wawali Makassar Bentuk Tim Khusus Libatkan 7 SKPD

"Seperti rapat koordinasi, pengerjaan fisik kegiatan rumah tangga dan kegiatan rapat-rapat lainnya," jelasnya.

Ia menerangkan, deviasi anggaran yang terjadi di instansinya akan dikembalikan ke kas daerah.

Pihaknya mengaku juga akan kembali mengusulkan biaya kegiatan di Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Salah satunya kegiatan rapat koordinasi, sebesar Rp1,3 M.

"Masih bisa diusulkan sampai Desember," pungkasnya.

Halaman Berikutnya
PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Tercatat ada 10 SKPD di lingkungan Banjarmasin mendapat rapor merah, lantaran deviasi anggarannya terbilang masih tinggi.