Bukan Hanya Mimpi Basah, ini Ciri Anak Alami Pubertas

7 September 2022 20:50 WIB
Illustrasi berhubungan seksual hingga membuat keperjakaan pria hilang
Illustrasi berhubungan seksual hingga membuat keperjakaan pria hilang ( Freepik)

3. Tahap 3

Terjadi perubahan fisik pada anak laki-laki secara cepat antara usia 10-16 tahun.

Biasanya anak laki-laki akan mengalami :

-Penis dan testis berkembang secara berkelanjutan. Ini memungkinkan mimpi basah atau ejakulasi ketika malam hari terjadi

-Rambut kemaluan yang gelap dan kasar berbentuk segitiga di area kemaluan

-Peningkatan tinggi badan secara berkelanjutan antara 5-7,5 centimeter setiap tahun

-Lebih banyak berkeringat yang menyebabkan bau badan

-Perubahan suara

-Peningkatan massa otot.

-Pada tahap ketiga ini terjadi pembesaran kelenjar payudara anak laki-laki yang disebut ginekomastia.

Ginekomastia dapat dialami sekitar 50 persen anak laki-laki pada usia 11-15 tahun dan biasanya masa ini berakhir ketika pubertas selesai.

Baca Juga: Gak Cuma Pria, Ternyata 85% Wanita Juga Bisa Mengalami Mimpi Basah! Ini Ciri-ciri Wanita yang Sudah Mengalami Mimpi Basah, Kamu Termasuk Ladies?

4. Tahap 4

Anak laki-laki yang masuk tanda keempat artinya mereka sudah mencapai pubertas penuh.

Pada usia 11-16 tahun, anak laki-laki akan mengalami :

-Ukuran penis membesar dan penggelapan kulit skrotum dan testis.
-Tonjolan merah di testis yang disebut rugae akan berkembang
-Terjadi pertumbuhan rambut tubuh hingga dewasa. Dan, rambut kemaluan tetap berbentuk segitiga kasar
-Pertumbuhan puncak rata-rata mencapai 10,15 centimeter per tahun
-Muncul jerawat.
-Suara pecah sebelum memasuki tahap pria.

5. Tahap 5

Pubertas anak laki-laki berakhir pada tahap kelima yang ditandai dengan selesainya pertumbuhan dan perkembangan fisik.

Di sini, rambut kemaluan dapat memanjang hingga ke paha dan beberapa di antaranya tumbuh hungga ke pusar.

Sebagian anak laki-laki selesai pubertas pada usia 17 tahun tetapi tidak menutup kemungkinan baru berakhir di usia 20 tahun.

Orangtua juga perlu mengetahui bahwa anak laki-laki bisa mengalami pergolakan emosional.

Peningkatan testosteron ditambah dengan tekanan sosial dapat menyebabkan perilaku murung, ledakan emosi dan perselisihan keluarga.

Emosi yang tidak tertangani bisa menyebabkan anak laki-laki menarik diri, tidak melakukan hal-hal yang disukai, bahkan mengisolasi diri.

Pubertas anak laki-laki terlalu dini atau terlambat

Ada kemungkinan anak laki-laki mengalami pubertas lebih dini atau sebelum usia 9 tahun.

Jika terjadi, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter karena pubertas yang terlalu dini bisa disebabkan oleh:

-Kelenjar pituitari mengaktifkan hormon terlalu dini
-Hipotiroidisme, kelenjar tiroid yang kurang aktif
-Tumor pada kelenjar adrenal atau di tempat lain.

Anak yang pubertas terlalu dini bisa mendapat resep dari ahli endokrinologi untuk menghambar pubertas sampai waktunya tiba.

Sementara itu, jika anak laki-laki pubertas terlambat atau baru mulai setelah usia 14 tahun, orangtua lagi-lagi memerlukan bantuan dokter.

Dalam hal ini, kelainan hormon atau endokrin bisa menunda pubertas. Maka dari itu, konsultasi dengan dokter diperlukan.

Baca Juga: Wanita Juga Bisa Alami Mimpi Basah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm