Baca Juga: PLN UP3 Ketapang Gelar Sunmori Motor Listrik Ramah Lingkungan
2. Dapat lebih hemat tanpa penggunaan BBM
Pasalnya, motor listrik yang memperoleh tenaga dari baterai, maka penggunaannya juga bisa lebih menghemat BBM serta mengurangi impor BBM.
Di mana, dengan adanya motor listrik ini, maka penggunaan APBN bisa dialihkan untuk kebutuhan transportasi umum, seperti bus listrik, mobil listrik, serta kendaraan listrik lainnya.
3. Biaya untuk isi baterai sekitar Rp 10.000 per harinya
Dilansir dari kompas.com, pada Rabu (31/8/2022), biaya dari pengisian daya baterai sepeda listrik ini atau swap baterai hanya sebesar Rp 10.000.
Di mana, dengan harga ini pengguna motor listrik bisa memakainya seharian atau all day. Dan menurut Arifin, biaya bahan bakar jika menggunakan BBM adalah sebesar Rp 30.000 per harinya.
4. Perawatan dari kendaraan lebih mudah
Selain itu, perawatan motor listrik ini juga cenderung lebih mudah. Di mana, hal ini disebabkan oleh jumlah komponen motor listrik yang lebih sedikit.
Motor listrik juga tidak membutuhkan rutinitas pemeliharaan ganti oli dan servis mesin secara berkala, tapi hanya perlu memperhatikan sparepart, seperti kampas rem, ban, dan minyak rem.
[Gambar 2]:
Namun, walaupun memiliki kelebihan yang menarik, ternyata juga ada beberapa kekurangan dari motor listrik ini. Sebagai berikut:
1. Tempat pengisian daya baterai masih minim
Seperti yang diketahui, saat ini Pertamina sendiri memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Green Energy Station (GES) yang juga termasuk ke dalam Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Di mana, pengoperasian SPBKLU ini, juga akan mendorong evolusi kendaraan bermotor sendiri. Namun, SPBU GES ini jumlahnya masih terbatas, di mana hanya baru tersedia di 240 titik saja di Indonesia.
Namun demikian, PT Pertamina juga telah berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan GES ini menjadi 300 titik hingga akhir tahun 2022.
2. Kurangnya bengkel resmi untuk penanganan motor listrik
Kekurangan lainnya dari motor listrik ini yaitu belum tersedianya bengkel resmi.
Di mana, hal ini berpengaruh jika nantinya pengendara mengalami kendala di tengah perjalanan, maka kamu tidak bisa begitu saja membawa motor listrik ke bengkel konvensional.
3. Minimnya spare part yang ada
Ketersediaan spare part motor listrik di Indonesia masih tergolong minim. Di mana, spare part ini juga merupakan sebuah barang yang berisikan berbagai komponen, serta memiliki fungsi tertentu.
4. Beban angkut maksimal terbatas
Perlu diketahui bahwa satu unit motor listrik memiliki beban maksimal yang terbatas. Walaupun terlihat memiliki rangka yang kokoh, disebutkan juga beban motor listrik maksimal yang tertulis 150 kg.
Di mana, pada angka 150 kg ini artinya motor listrik hanya bisa digunakan untuk berboncengan setidaknya dinaiki oleh 2 orang saja.
Baca Juga: PLN Kalbar Gelar Motor Listrik City Tour