Sonora.ID – Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang harus senantiasa di baca dan dipahami. Dalam artikel ini kita akan membahas soal contoh mad wajib muttasil dan hukum bacaannya.
Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Q.S. Al-Muzzammil ayat 4, cara membaca Al'Quran adalah perlahan-lahan, benar pengucapan huruf-hurufnya, dan tepat panjang pendeknya (madnya).
Mad secara bahasa memiliki arti memanjangkan atau tambah, sedangkan menurut arti istilah adalah memanjangkan suara dengan suatu huruf di antara huruf-huruf mad.
Ada beberapa macam Mad bacaan tajwid dalam Al-Quran. Salah satu di antaranya adalah Mad Wajib Muttasil.
Baca Juga: Sholat Sambil Membuka Al-Qur’an, Bolehkah?
Pengertian Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil merupkan bagian dari Mad Far'I. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif).
Sementara itu, menurut Syaikh Athiyyah Qabil dalam kitab Ghayatu al-Murid Fi ‘Ilmi Tajwid mendefinisikan Mad Wajib Muttashil dengan pernyataan, "adanya hamzah setelah huruf mad yang muttashil (bersambung) dalam satu kata"
Kemudian Syaikh Sulaiman al-Jamzuri dalam kitabnya Tuhfatul Athfal juga berkata, "Apabila ada mad thobi’i atau mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Maka ukuran panjang membacanya 4 sampai 5 harakat."
Hukum bacaan Mad Wajib Muttasil
Hukum bacaan mad wajib muttasil wajib dipanjangkan selama 4-5 harakat. Contoh kata atau kalimat dengan mad wajib muttasil adalah sebagai berikut: سَوَآءٌ - جَآءَ (Bacaan latinnya: Sawaaun - Jaa a).
Sebagai catatan, huruf hamzah dalam mad wajib muttasil harus dan mesti berada dalam satu kalimat. Jika hamzah itu berada di kalimat selanjutnya atau dua kalimat berbeda, hukum tajwidnya adalah mad jaiz munfasil, bukan mad wajib muttasil lagi.
Baca Juga: Arti dan Makna Asmaul Husna Al Muqtadir, Disebutkan 4 Kali di Al Quran
Contoh mad wajib muttasil
Adapun berikut ini merupakan contoh Mad Wajib Muttasil yang perlu kamu ketahui dalam Al-Qur'an yaitu:
اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ
Ulaaa'ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaaa'ika humul muflihuun
Artinya: Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ
Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
Artinya: Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ
"Wa ammā man jā`aka yas'ā"
Artinya: "Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),”
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
'Amma yatasā`alụn"
Artinya: "Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?"
وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتْ
"Wa iżas-samā`u kusyiṭat"
Artinya: "Dan apabila langit dilenyapkan,"
Baca Juga: Inilah Cara Beriman Kepada Kitab-Kitab Sebelum Al-Quran yang Benar
فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ
“Fa ja'alahụ guṡā`an aḥwā"
Artinya: "Lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman,"
فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيٓـَٔتْ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ
"Fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda'ụn"
Artinya: "Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya,"
ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ
"Allażīna hum yurā`ụn"
Artinya: "Orang-orang yang berbuat riya”
Itu dia contoh mad wajib muttasil dan hukum bacaannya, semoga bermanfaat!