Sonora.ID - Parkinson disease atau penyakit parkinson adalah suatu gangguan pada saraf pusat yang mempengaruhi gerakan hingga beberapa orang yang mengalami penyakit ini kerap ngalami tremor, bahkan salah satu tanda awalnya adalah tremor pada tangan.
Gejala lain pada Parkinson adalah gerakan yang lambat, kekakuan, hingga keseimbangan yang minim.
Bicara tentang pengobatannya, Dokter Muhammad Agus Aulia dari Mayapada Hospital dalam program Talkshow di Radio Sonora FM menyatakan bahwa kondisi yang satu ini bisa diobati dengan obat dan ketika perlu bisa dilakukan operasi parkinson.
Namun, kapan operasi tersebut bisa dilakukan?
Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengobatan Parkinson.
“Memang manajemen utamanya adalah pemberian obat-obatan, pengganti dopamin. Nah, pengobatan ini karena bersifat kronis dan sampai seumur hidup, dan kondisi pasien selama perjalanannya akan semakin memburuk, maka dosis obat akan semakin meningkat,” ungkapnya memaparkan.
Karena dosis terus bertambah hingga jumlah obat yang diberikan juga bertambah, kemungkinan terjadinya komplikasi karena serangan pada ginjal pun meningkat.
Baca Juga: 4 Gejala Umum Parkinson kata dr. Muhamad Agus Aulia: Sering Kali Tidak Terlihat di Tahap Awal!
Dokter Agus menyebut, kondisi ini juga bisa menyebabkan obat menjadi tidak efektif, pada kondisi inilah kemudian dibutuhkan operasi parkinson.
“Jadi pasien yang Parkinson bisa dilakukan operasi pada kondisi ada komplikasi fluktuasi motorik, obat tak lagi efektif, komplikasi lain seperti obat menyebabkan gerakan yang tidak beraturan yang tidak bisa dikontrol, itu juga menjadi indikasi untuk dilakukan operasi,” tegas Dokter Agus memaparkan.
Operasi ini dilakukan pada kepala untuk memperbaiki sirkuit gerakan yang ada di otak yang ‘berantakan’ atau tidak seimbang.
Pihaknya juga menegaskan, operasi ini adalah operasi besar tetapi memiliki teknik khusus yang membuat pasien sadar pada saat operasi.
“Pasiennya sadar,” paparnya.
Operasi Parkinson ini berlanjut selama 45 menit hingga 1 jam, dan pembiusan dilakukan pada bagian kulit saja.
“Justru dengan pasien sadar, kita bisa kontrol komplikasinya, kita bisa sangat aman, kita bisa meyakinkan bahwa hasilnya itu baik,” jelas Dokter Agus tegas.
Baca Juga: Mimpi Buruk Jadi Pertanda Awal Penyakit Parkinson, Benarkah?