Dimana data yang diambil berisi password, login, nomor kontak hingga nama asli.
Pada hari yang sama dirinya juga merilis 26juta data pelanggan IndiHome yang mana mencakup nama lengkap, email, NIK, Ip Adresse hingga situs yang dikunjungi oleh pelanggan.
Kemudian pada 31 Agustus hacker ini mengunggah 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang diklaim dibobol dari Kominfo.
Baca Juga: Terbongkar! Amerika Hingga Rusia Takut sama Indonesia, Ini 5 Alasannya
Adapun data yang dicuri adalah NIK, Nomor telefon, provider hingga tanggal registrasi.
Menilik hal ini Direktorat Jendral Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Bjorka merugikan rakyat dan bagian dari illegal akses.
"Kalau bisa jangan nyerang lah, orang itu perbuatan illegal access kok. Setiap serangan itu yang dirugikan rakyatnya," ucap Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, di kantornya, Jakarta, Senin (5/9).
Mengetahui dirinya di kritik Brojka langsung membalas ucapan Semuel melalui unggahan di forum gelap dengan judul “My Message to Indonesian Gobernment”.
"My Message to Indonesian Goverment: Stop being an idiot (pesan saya untuk pemerintah Indonesia: berhentilah jadi orang bodoh, red)," dikutip dari utas di BreachForums, Selasa (6/9).
Setelahnya sosok hacker tersebut malah makin menjadi-jadi dirinya membocorkan 105 juta data kependudukan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pda 6 September.