Sonora.ID - Belakangan ini Indonesia dihebohkan dengan kedatangan seorang Hacker yang mengacaukan negara NKRI.
Sebab sosok hacker tersebut mencuri banyak data, dan bahkan mempublikasikan hal pribadi seperti no NIK, Nomor telfon pribadi, alamay hingga data vaksin beberapa orang di pemerintahan.
Lalu siapakah sosok Bjorka? Dilansir dari profil BreachForums, Dirinya diketahui pertama kali bergabung pada situs pada 9 Agustus 2022.
Adapun waktu onlinenya tercatat hanya 1 hari, 12 jam, 49 menit pada Senin (12/9/2022).
Akun Twitternya menampilkan sebuah profil dengan frasa menantang “yea catch me if you can, email:god@bjork.ai”.
Bjorka terdeteksi bergabung pada twitter mulai bulan September 2022 dengan lokasi berada di Warsaw, Polandia.
Baca Juga: 7 Hacker Paling Terkenal dan Berbahaya di Dunia, Lebih Jago dari Hacker Bjorka yang Viral?
Dirinya terpantau hanya mengikuti satu akun dan memiliki 183ribu followers. Hal serupa juga terjadi pada akun telegramnya.
Meski baru menjajaki 2 bulan bergabung Bjorka berhasil mendapatkan bintang enam dan reputasinya telah mencapai 573.
Beberapa tindakan yang dilakukan oleh Bjorka sejak awal kemunculannya adalah membobol data pelanggan Tokopedia pada April 2020 berukuran 11 GB (compressed) dan 24 GB (uncompressed).
Dimana data yang diambil berisi password, login, nomor kontak hingga nama asli.
Pada hari yang sama dirinya juga merilis 26juta data pelanggan IndiHome yang mana mencakup nama lengkap, email, NIK, Ip Adresse hingga situs yang dikunjungi oleh pelanggan.
Kemudian pada 31 Agustus hacker ini mengunggah 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang diklaim dibobol dari Kominfo.
Baca Juga: Terbongkar! Amerika Hingga Rusia Takut sama Indonesia, Ini 5 Alasannya
Adapun data yang dicuri adalah NIK, Nomor telefon, provider hingga tanggal registrasi.
Menilik hal ini Direktorat Jendral Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Bjorka merugikan rakyat dan bagian dari illegal akses.
"Kalau bisa jangan nyerang lah, orang itu perbuatan illegal access kok. Setiap serangan itu yang dirugikan rakyatnya," ucap Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, di kantornya, Jakarta, Senin (5/9).
Mengetahui dirinya di kritik Brojka langsung membalas ucapan Semuel melalui unggahan di forum gelap dengan judul “My Message to Indonesian Gobernment”.
"My Message to Indonesian Goverment: Stop being an idiot (pesan saya untuk pemerintah Indonesia: berhentilah jadi orang bodoh, red)," dikutip dari utas di BreachForums, Selasa (6/9).
Setelahnya sosok hacker tersebut malah makin menjadi-jadi dirinya membocorkan 105 juta data kependudukan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pda 6 September.
Yang mana data tersebut berisi NIK, Nomor Kartu Keluarga, hingga nama Lengkap.
Hal yang lebih gila justu ditunjukan oleh Bjorka yang mana dirinya merilis surat rahasia untuk Presiden Jokowi pada periode 2019-2021 yang mana salah satu surat dalam amplop tertutup dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca Juga: 6 Negara Gudangnya Hacker Paling Berbahaya dan Ditakuti di Dunia, Salah Satunya Indonesia!
Pemerintah Indonesia seolah dibuat kelabakan sementara menurut Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan bahwa saat ini pihak pemerintah tengah memburu Bjorka.
Hacker yang diketahui berasal dari Polandia tersebut pun langsung membalas statement Heru dengan nada nyinyir.
"do u know that u and all ur people no one can do this? because it's been 21 days since my first leak. and all of u are still confused about where to start (Sadar enggak sih tak seorang pun dari Anda dan semua orang-orang Anda bisa melakukannya? 21 hari sejak pembocoran data pertamaku, Anda semua masih bingung dari mana memulainya, red)," kicau dia di akun Twitter-nya, @bjorkanisme, Sabtu (10/9) malam.
Alasan Bjorka dan motif utamanya melakukan leak atau pembocoran data Negara Indonesia.
Menurut Bjorka orang-orang dibelakang Lembaga pemerintahan banyak yang tak sesuai dan tak dipimpin oleh ahlinya.
Sehingga segala sesuatunya seperti sia-sia dan Indonesia tengah dipimpin oleh orang-orang bodoh.
"this is a new era to demonstrate differently. nothing would change if fools were still given enormous power. the supreme leader in technology should be assigned to someone who understands, not a politician and not someone from the armed forces. because they are just stupid people," kicau Bjorka.
(ini adalah era baru untuk berdemo dengan cara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. karena mereka hanyalah orang-orang bodoh, red).
Kehadirannya mengacaukan Indonesia hanya untuk menyadarkan banyak pihak bahwa betapa mudahnya masuk dari berbagai pintu untuk memporak-porandakan Indonesia lantaran kebijakan perlindungan data yang buruk saat dikelola oleh pemerintah.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Peretasan: Benarkah Para Hacker Lebih Tau Tentangmu?