Sonora.ID - Sejago itu, sampai-sampai pengamat cyber sebut identitas hacker Bjorka sulit untuk diungkap.
Pengamat Keamanan Cyber Pratama Pradha turut mengomentari kasus peretasan sejumlah data yang dilakukan oleh hacker anonim Bjorka.
Dirinya menyebut hacker tersebut sulit ditangkap karena beberapa hal.
Menurutnya, diperlukan kerjasama dengan negara lain untuk mebongkar siapa sosok hacker Bjorka itu.
"(Dalam kasus lain) hacker yang melakukan peretasan yaitu hacker Jogja dan lain-lain yang tertangkap dan dihukum dengan menggunakan pasal undang-undang ite UU ITE pasal 30 ayat 1, 2 dan 3."
"Yang jadi masalah adalah bisa nggak kita menangkapnya hacker (anonim Bjorka ini)."
"Ini yang menjadi masalah sebenarnya, karena untuk menangkap hacker yang agak profesional yang profesional itu susah sekali."
"Menurut saya butuh kerjasama yang cukup baik dengan negara-negara lain."
"Misalkan negara-negara yang memang punya akses yang cukup baik ketika melakukan profile yang terhadap aktor-aktor hacker yang ada di internet," kata Pratama dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Inilah Sosok Hacker Bjorka, dan Alasan Dirinya ‘Mengacaukan’ Indonesia
Hacker Bjorka kini menjadi sorotan warganet Indonesia lantaran dirinya dianggap bisa membocorkan data pria miliki warga Indonesia yang dijual di situs breached.to.
Bahkan, Bjorka mengklaim telah memiliki data dan dokumen rahasia dari Presiden Joko Widodo.
Kasetpres bantah pembobolan data Presiden
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono secara tegas mengatakan jika dokumen rahasia dari Presiden Jokowi masih aman.
Ia menjamin kalau dokumen tersebut tidak diretas oleh hacker.
"Tidak ada data isi surat-surat apapun yang kena hack," kata Heru, Sabtu (10/9/2022) dikutip dari TribunBanten.com.
Heru menegaskan bahwa segala tindakan peretasan merupakan perbuatan melanggar hukum.
Ia menyakini aparat penegak hukum akan segera menyelesaikan persoalan tersebut.
"Nanti akan ada pernyataan resmi pejabat terkait," lanjut Heru.
Sebagaimana diketahui, hacker Bjorka mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat rahasia dari Badan Intelejen Negara (BIN).
Data tersebut berukuran 40 MB itu kata Bjorka berisi 679.180 dokumen.
Di situs breached.to, Bjorka bahkan mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.
Baca Juga: 7 Hacker Paling Terkenal dan Berbahaya di Dunia, Lebih Jago dari Hacker Bjorka yang Viral?
Terlihat beberapa judul surat seperti Surat Rahasia Presiden dalam amplop tertutup, permohonan dukungan sarana dan prasarana dan gladi bersih, hingga pelaksanaan upacara bendera pada HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2019.
Data yang baru ia unggah ini dikatakan Bjorka sangat berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.
"Data yang baru saya bagikan sangat berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat untuk melihat dengan siapa Presiden berinteraksi pada waktu tertentu," tulis Bjorka.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Keamanan Cyber Akui Sulit Ungkap Sosok Hacker Bjorka: Butuh Kerja Sama dengan Negara Lain