Sonora.ID - Muchdi Purwoprandjono atau yang akrab dikenal sebagai Muchdi Pr disebut Bjorka sebagai dalang kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib.
Kabar tersebut disampaikan Bjorka melalui tulisannya yang berjudul "Who Killed Munir?" atau "Siapa Pembunuh Munir?".
Dalam sebuah tulisan yang dibagikan di grup Telegram dan Twitter, Bjorka bahkan mengungkapkan data pribadi Muchdi PR, mulai dari NIK, nomer telepon, email, nomor KK, hingga alamat.
Sebelumnya Bjorka juga telah meretas data-data politikus RI dan menjanjikan kepada netizen Indonesia untuk membongkar kasus Munir.
Perjalanan kasus kematian Munir sebenarnya telah menyeret beberapa terdakwa, termasuk Muchdi Purwoprandjono.
Namun, majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonisnya bebas.
Sebelum kasus pembunuhan Munir, Muchdi menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dan Deputi V bidang penggalangan Badan Intelijen Negara (BIN).
Pria 73 tahun itu yang kini menjabat Ketua Umum Partai Berkarya yang didirikan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Dalam postingannya, Bjorka mengungkap Munir sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar
“Akibat pengungkapan itu, Muchdi Purwopranjono, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, menjadi tidak senang dengan Munir. Akibatnya, Muchdi harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari,” tulis Bjorka yang dibagikan melalui Twitter.
Muchdi Purwopranjono lahir 15 April 1949 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan saat ini berusia 73 tahun.
Dalam karier militernya, Muchdi terkenal sangat cemerlang. Lulus AKABRI pada 1970.
Tak hanya lulusan AKABRI, diketahui Muchdi Purwopranjono pun mengenyam berbagai pendidikan untuk menunjang karir militernya seperti Sesarcab Infateri, Komando, Dikplapa I dan II, dan Seskoad.
Dia pun melanjutkan pendidikan sipil di Untar pada 1985 untuk kemundian melanjutkan pendidikan militer di Sesko pada 1987.
Berikut adalah berbagai jabatan militer penting pernah dipegang Muchdi PR:
Baca Juga: Hacker Bjorka Klaim Mampu Bobol Surat Presiden, Badan Intelijen Negara: Hoax Itu
- Komandan Peleton Taruna (1971—1972)
- Komandan Peleton Parako (1972—1974)
- Komandan Kompi Parako (1974—1979)
- Komandan Karsa Yudha (1979—1988)
- Komandan Kodim 1701/Jayapura (1988—1995)
- Kepala Staf Korem 173/Praja Vira Braja (1993—1995)
- Komandan Korem 042/Garuda Putih (1995—1996)
- Kasdam V/Brawijawa (1996—1997)
- Asops Kasdam IX/Udayana (1997
- Pangdam VI/Tanjung Pura (1997—1998)
- Danjen Kopassus (1998—1999)