Dolly pun lantas membeberkan, alasan wilayah Banjarmasin Selatan menjadi paling banyak menerima program bantuan tersebut.
Selain jumlah penduduknya yang banyak, tingkat kemiskinan di Banjarmasin Selatan yang cukup besar juga menjadi faktor banyaknya program bantuan ini menyasar ke wilayah itu.
"Dari total jumlah DTKS, 30 persen diantaranya ada di wilayah Banjarmasin Selatan," pungkasnya.
Ia mengungkapkan, syarat warga yang bisa mendapatkan program RS-Rutilahu antara lain, memiliki sertifikat atau segel dan tidak berada di jalur hijau.
"Banyak rumah kumuh di Banjarmasin tapi kebanyakan di jalur hijau. Itu kendala kita," ungkap Dolly.
Terpisah. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berharap, semoga proses pembangunan rumah warga bisa lancar dan selesai dalam waktu 20 hari ke depan.
"Semoga lancar pembangunannya dan jadi rumah yang layak huni. Semoga tahun bisa lebih banyak lagi penerimanya," harap Ibnu, usai mencanangkan RS-Rutilahu di jalan Kelayan A Gang Sederhana, Kel. Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan.
Ia menyampaikan, selama pembangunan berlangsung, pemilik rumah akan tinggal sementara di rumah warga sekitar. Kemudian setiap harinya, akan diberikan satu paket sembako.
Baca Juga: Pemusnahan Barang Bukti Narkoba, Sinergitas Lapas Banjarmasin dengan BNNP
"Semantara mereka akan tinggal dengan warga sekitar dan dibantu paket sembako tiap harinya. Memang di wilayah Banjarmasin Selatan paling banyak," tutup Ibnu.