Baca Juga: Bank Indonesia dan TPID Riau Perkuat Peran Bumdes dalam Pengendalian Inflasi Pangan
"Dalam upaya untuk meningkatkan ekspor ke Tiongkok, Pemerintah Indonesia melalui KBRI juga terus melalukan diplomasi untuk pembukaan akses pasar ke Tiongkok," jelasnya.
Guru besar FEB UGM, Prof. Mudrajad Kuncoro menyampaikan pemaparan mengenai *Dinamika Pengelolaan Ekonomi Regional.* Prof. Mudrajad menyampaikan bahwa di era industri 4.0 dan pandemi, ekonomi daerah harus dipercepat pemulihan ekonominya dengan:
1) Mengenali & memanfaatkan potensi ekonomi di tiap provinsi, kabupaten, kota, desa di daerah;
2) Meningkatan daya saing dan investasi daerah dengan memecahkan hambatan utama yang dihadapi: tingkatkan pemasaran daerah, akses modal, bahan baku, perijinan;
3) Mendorong tumbuhnya wirausaha muda daerah dengan: Iklim bisnis di daerah harus kondusif. Pemda harus menjadi fasilitator/stimulator bagi investasi dan bisnis di daerah. Perijinan yang cepat, mudah, dan bebas korupsi/pungli/gratifikasi; dan
4) Memperkuat litbang.
Adapun, menurut Prof. Mudrajad terdapat 3 (tiga) industri utama yang perlu didorong di Sulsel, yaitu perikanan, agrikultur dan pariwisata.
Dalam seminar nasional tersebut, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana menyampaikan preliminary result dari kajian mengenai the most binding constraint on foreign direct investment di Sulawesi Selatan.
Hasil survei pada 19 perusahaan terafiliasi asing yang mewakili sektor pertanian, energi, konstruksi, manufaktur, dan keuangan menunjukkan bahwa potensi investasi di Indonesia dan di Sulsel masih tinggi.
Mayoritas responden masih memiliki rencana investasi (will explore dan likely to invest) di Sulawesi Selatan dan di Indonesia dalam 3 tahun mendatang dengan Manufaktur sebagai sektor yang paling diminati. Hingga September 2022, beberapa forum investasi telah berlangsung dan sejauh ini hasilnya cukup memberikan optimisme.
Dari Belt and Road Summit 2022, terdapat 34 calon investor global yang mengajukan one-on-one meeting dengan proyek-proyek yang ditawarkan, antara lain PLTB Tolo II Jeneponto, Tol Pesisir Makassar-Bantaeng, Pelabuhan Bantaeng, Industri Kelapa Sawit Luwu Utara, Industri Galangan Kapal Yassiberui, dan Kawasan Industri Makassar Maros. Melalui Forum Percepatan Investasi, Perdagangan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Pinisi Sultan), Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah akan terus mendorong masuknya investasi dan peningkatan ekspor. Dalam waktu dekat, Forum Pinisi Sultan akan menyelenggarakan South Sulawesi Investment Challenge dalam rangka mengidentifikasi proyek investasi dari Sulawesi Selatan yang ready to offer kepada investor global.
Baca Juga: Kepala Kantor BEI Sumut: Berinvestasi Saham Harus Tahu Untung dan Risikonya