Cegah Inflasi Imbas Kenaikan BBM, Pemkab Boyolali Adakan Pasar Murah

14 September 2022 16:15 WIB
Pemkab Boyolali Adakan Pasar Murah
Pemkab Boyolali Adakan Pasar Murah ( Tribun Jateng)

Solo, Sonora.ID - Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan. Maka secara otomatis biaya transportasi juga akan naik. Hal itu tentu akan berdampak juga terjadinya kenaikan harga barang dan jasa, tak terkecuali harga kebutuhan bahan pokok masyarakat juga akan terdampak.

Namun, di Kabupaten Boyolali sejauh ini belum terlihat adanya kenaikan harga pangan secara signifikan. Bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, telur dan daging ayam masih cukup stabil. Naik turunnya harga yang terjadi di pasaran belum terlalu signifikan.

Misalnya beras, masih berkisar Rp 10-12 ribu/kg tergantung kualitas. Begitu juga dengan Minyak goreng masih Rp 15-20 ribu/kg tergantung brand. Sedangkan telur ayam negeri berkisar Rp 27-28/kg.

Joko Suhartono, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali mengatakan harga pangan di Boyolali masih cukup stabil. Kalau pun naik, tak begitu signifikan dan masih wajar karena menyesuaikan kondisi pasar.

“Seperti telur itu, hampir setiap hari terjadi perubahan harga. Kadang hari ini naik Rp 500, besoknya turun Rp 200,” kata Joko, Selasa (13/9/2022).

Dirinya tak menampik jika kenaikan BBM ini, bakal berpengaruh terhadap harga jual barang dan jasa. Dia pun mengklaim jika harga saat ini masih stabil.

“Semestera belum ada kenaikan signifikan. Seperti beras, masih terjangkau, yakni Rp 10,5 ribu/kilogram untuk eceran," katanya.

Pun demikian dengan harga kedelai masih tinggi yakni Rp 12 ribu/kg. Lalu harga jagung, Rp 4,3 ribu/kg, bawang merah Rp 38 ribu/kg, bawang putih Rp 25 ribu/kg, minyak Goreng Rp 20 ribu/kg, telur Rp 28,5 ribu/kg, terigu Rp 10 ribu/kilogram serta gula pasir Rp 13,5 ribu/kilogram dan lainnya.

Pihaknya pun sudah melakukan antisipasi terhadap terjadi inflasi pasca kenaikan BBM ini. Bahkan selanjutnya bakal menggelar pasar murah dengan menggandeng langsung Bulog, Peternak dan Petani. Dengan cara itu, konsumen tetap bisa mendapatkan bahan pokok yang kompetitif.

Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM terhadap Pelaku UMKM Kuliner Pempek

“Jadi harga jualnya lebih murah, rencananya akan kami gelar setiap minggunya," jelasnya.

Apalagi, hampir setiap bulannya, Boyolali selalu surplus beras, jagung, bawang merah, cabai dan telur ayam.

“Persediaan beras juga surplus 71.751 ton. Padahal kebutuhan kita perbulan untuk sekitar 1 juta penduduk Boyolali hanya 8 ribu ton. Jadi beras masih aman untuk 8-9 bulan ke depan," terangnya.

Surplus jagung sebesar 107.282 ton, bawang merah 7.596 ton, cabai rawit 7.539 ton, telur ayam 11.737ton dan lainnya.

“Surplus karena Boyolali menjadi sentra peternakan ayam layer dan pertanian sayur mayur,” jelasnya.

Baca Juga: PKS Sumsel Tolak Kenaikan BBM, DPRD Sumsel: Kami Sangat Hargai

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm