Fokus penghimpunan dana pihak ketiga melalui aplikasi digital saving adalah pengembangan fitur transaksi dan perencanaan keuangan melalui biaya bunga yang efisien, sehingga cost of fund dapat ditekan menjadi sebesar 3,27% pada kuartal I tahun 2022.
Di samping itu, Perseroan juga telah menyalurkan kredit digital sebesar Rp 507 miliar pada kuartal I tahun 2022 melalui produk digital Pinang.
BRI dan Bank Raya bekerjasama menyediakan fasilitas pembiayaan instan atau pinjaman berupa dana talangan yang dapat digunakan agen untuk memenuhi permintaan transaksi pelanggan.
Bank Raya mendapatkan kemudahan akses untuk menjangkau ekosistem BRI seperti Agen BRILink untuk memanfaatkan produk Pinang Paylater demi mendukung permodalan usaha dan menjaga produktivitas usaha.
Produk Pinang juga telah menjangkau berbagai pelaku usaha maupun retail dan memfasilitasi kebutuhan permodalan jangka pendek untuk usaha dan kebutuhan harian, maupun konsumtif.
“Ke depannya, lanjut Kaspar, kami juga terus mengembangkan potensi untuk berkolaborasi strategis dengan ekosistem digital di Indonesia seperti misalnya fintech, demi mendorong percepatan inklusi keuangan dan mendukung misi Bank Raya untuk menjadi The Best Digital Bank by Becoming House of Fintech & Home for Gig Economy, ” tutup Kaspar Situmorang.
Baca Juga: OJK Sebut Perekonomian Indonesia Menunjukkan Proses Pemulihan