Sonora.ID - Teknologi e-SIM (embedded SIM Card) menjadi bahan perbincangan yang ramai belakangan ini. Pasalnya kartu e-SIM ini akan diandalkan di berbagai gadget ke depannya.
Di mana, e-SIM sendiri adalah sebuah inovasi yang berbeda dengan kartu SIM (SIM card) pada umumnya.
Perbedaan antara e-SIM dan SIM card biasa adalah e-SIM menjadi sebuah modul yang tertanam langsung di bagian motherboard smartphone secara permanen, maka e-SIM tidak akan memiliki bentuk fisik, serta tidak bisa dilepas-pasang.
Selain itu, modul e-SIM ini juga memiliki ukuran yang begitu mungil, bahkan lebih kecil dibandingkan ukuran kartu SIM Nano yang saat ini telah banyak beredar.
Dan sesuai dengan rumor yang beredar sebelumnya, Apple, salah satu raksasa gadget ini mengatakan akan menghilangkan slot kartu SIM di gadget terbarunya iPhone 14 Series yang baru saja dirilis di Amerika Serikat, pada Kamis (8/9/2022).
Dilansir dari situs resminya, Apple juga memastikan bahwa iPhone 14 Series yang dipasarkan di Amerika Serikat hanya akan mendukung e-SIM ganda.
Selain ada Apple, Google juga ikut tengah mengembangkan teknologi yang akan memungkinkan kamu bisa mengaktifkan dua nomor yang berbeda di satu slot e-SIM.
Di mana, fitur ini disebut akan hadir bersamaan dengan peluncuran OS Android 13 di akhir tahun ini. Dan teknologi yang memungkinkan untuk dua nomor bisa aktif di satu slot e-SIM ini bernama Multiple Enabled Profiles (MEP).
Multiple Enabled Profiles (MEP) merupakan solusi berbasis software yang akan memungkinkan kamu mengaktifkan dua profil operator seluler yang berbeda dalam satu e-SIM.
Baca Juga: HUT Ke-74 Bhayangkara, Polri: Manfaatkan Teknologi Informasi untuk Meminimalisir Korupsi
Di mana hal, ini hampir sama juga seperti support kartu SIM (SIM Card fisik) ganda yang sudah digunakan pada smartphone Android.
1. Ketersediaan e-SIM yang ada di Indonesia
Untuk saat ini, provider atau operator seluler pertama di Indonesia yang telah menawarkan teknologi e-SIM prabayar ini adalah operator Smartfren. Di mana, teknologi e-SIM secara luas dikenal di Indonesia sejak peluncuran iPhone X.
Awalnya iPhone adalah satu-satunya gadget yang didukung e-SIM dan telah bekerjasama dengan Smartfren. Untuk kamu yang ingin menggunakan e-SIM ini, kamu bisa memperoleh e-SIM QR code di galeri terkait. Serta, QR code ini dipindai untuk memasangnya di dalam profil pengguna SIM pada gadget kamu.
2. Prosedur kerja Multiple Enabled Profiles (MEP)
Chip e-SIM saat ini pun juga terhubung dengan modem yang ada pada ponsel melalui kabel atau bus. Namun, komponen ini hanya mendukung satu jalur komunikasi saja, sehingga hanya bisa
digunakan satu nomor SIM yang tetap aktif dalam satu kurun waktu.
Tetapi, untuk kamu yang ingin menikmati fitur e-SIM ganda dengan kondisi keduanya aktif (Dual SIM Dual Standby/DSDS), maka kamu memerlukan dua bus/kabel penghubung. Dalam hal ini, Google juga mengusulkan sistem MEP yang akan bisa membuat dua jalur komunikasi dalam satu komponen penghubung/bus, sehingga nantinya satu kabel/bus bisa membuat rute dua profil SIM card ke modem, dari satu slot eSIM.
Di mana dengan penggunaan MEP ini, kamu dapat memiliki dua nomor HP yang berbeda di dalam satu slot e-SIM yang sama. Selain itu, teknologi ini juga bersifat backward compatible. Di mana jika kamu memiliki ponsel e- SIM dan mendukung Android 13, maka kamu bisa mengunggah dua profil operator seluler di satu e-SIM.
Terakhir, dilansir dari Digital Trends oleh KompasTekno, dinyatakan bahwa Google telah menguji solusi MEP di smartphone mereka, di Pixel terbarunya.
Baca Juga: Mudah Banget! Begini Cara Perpanjang SIM Secara Online Terbaru
Di mana, di ponsel yang satu ini, modifikasi dual e-SIM bisa diakses dengan aplikasi SIM Manager yang telah disertakan. Serta, raksasa teknologi ini juga dikatakan sedang menguji API dalam pengembang Android 13, dan berdiskusi juga bersama operator seluler dalam skema implementasi dual e-SIM ini.
3. Kelemahan e-SIM
Walaupun e-SIM menawarkan kemudahan. Namun, e-SIM memiliki kekurangan dari segi penggunaannya, apalagi ketika ingin mengganti gadget atau device.
Pasalnya, e-SIM ini sudah tertanam pada komponen smartphone sehingga untuk kamu yang ingin beralih menggunakan smartphone baru tidak bisa langsung mencopot kartu SIM.
Selain itu, kekurangan lain yang dimiliki e-SIM, seperti ketersediaannya yang masih terbatas. Sebab, saat ini belum banyak operator seluler yang sudah memanfaatkan teknologi e-SIM.