Adapun gairah itu muncul ketika di masa lalu, Agi mendapati dirinya keranjingan menghabiskan waktu di banyak tempat jual-beli barang-barang bekas di Jakarta.
Dilatarbelakangi ide itu, berbekal semangat juga keahliannya memperbaiki barang-barang bekas, Agi melahirkan ‘Mal Rongsok’ pada awal 2000-an. Saat itu, tokonya ia beri nama ‘Adi Electronic’ lantaran hanya fokus menjual barang-barang elektronik bekas.
Namun, seiring berjalannya waktu, toko miliknya kian membesar. Di sana, barang-barang bekas yang dijual menjadi berkali-kali lipat jumlahnya.
Hal itu pun terjadi begitu saja mengingat ketika memulai bisnis tersebut, Agi hanya membawa bekal modal Rp 100.000. ‘Mal Rongsok’ itu meraksasa sedemikian rupa tanpa membuat Agi perlu menggelontorkan banyak uang.
Pada akhirnya, Agi pun menuai kerja kerasnya. Meskipun tak bersedia menyebutkan jumlah keuntungan yang ia dapat setiap bulan, Agi menyatakan bahwa penghasilannya dari berjualan barang rongsok itu amat cukup menghidupi dirinya dan keluarga.
Saat ini, ia punya tak kurang dari 20 karyawan, dengan empat cabang ‘Mal Rongsok’ miliknya yang tersebar di berbagai kota. Kini, tak kurang dari Rp 1,5 miliar dengan 30 ribu item dagangan dihasilkan ‘Mal Rongsok’ miliknya yang ada di Beji, Depok, Jawa Barat itu.
Demikian penjelasan mengenai kisah Agi, seorang pengusaha rongsokan yang punya omzet miliaran dalam sebulan. Tertarik mengikut jejaknya?
Baca Juga: Kisah Sukses Slamet, Petani Lumut asal Boyolali